Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Identitas Korban Perdagangan Manusia Dipalsukan Tersangka Pelaku

Kompas.com - 16/08/2016, 20:29 WIB

JAKARTA - Direktorat Tindak Pidana Umum Mabes Polri masih memeriksa intensif 14 tersangka kasus perdagangan orang lintas provinsi. Menurut pengakuan para tersangka, mereka memalsukan identitas para korban setiap kali berpindah tempat.

Para tersangka tiba di Terminal 1C Bandara Soekarno Hatta dan Bandara Halim Perdanakusuma, Selasa (16/8/2016), 16 korban perdagangan yang tersebar di Medan, Pekanbaru, Kupang, Surabaya, dan Semarang. Seluruh korban adalah perempuan.

(Baca: 16 Wanita Korban "Human Trafficking" Tiba di Bandara Soekarno-Hatta.)

"Awalnya para tersangka mengangkut para korban dari daerah asal. Oleh para tersangka, mereka dijanjikan berangkat ke Malaysia dan bekerja di sana dengan gaji sekitar Rp 3 juta," kata Direktur Tindak Pidana Umum Mabes Polri, Brigadir Jenderal Agus Andrianto.

Nantinya, setelah diberangkatkan, para tersangka memberikan para korban KTP dan paspor baru dengan data fiktif supaya keberadaan para korban sulit terlacak.

"Mereka semua akan dikirim ke Malaysia lewat Tanjung Balai, Pekanbaru," katanya.

Terungkapnya kasus ini, kata Agus, berawal dari ditemukannya tiga korban perdagangan manusia di pelabuhan Tanjung Balai, Pekanbaru pada 12 Agustus.

"Satu tersangka juga kami amankan di sana. Dari keterangannya, kami kantongi keberadaan para tersangka lain bersama para korbannya. Korbannya juga masih ada yang di bawah umur," kata Agus.

Polisi, kata Agus, sampai sekarang masih mendalami pola kerja jaringan para tersangka. "Bisa jadi pemalsu identitas dan pedagang manusia ini merupakan kelompok berbeda," katanya.

(Warta Kota/Banu Adikara)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com