JAKARTA, KOMPAS.com — Tim pemenangan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mulai menjajaki partai-partai politik Islam agar bisa bergabung dengan koalisi partai pendukung Ahok.
Peneliti politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menilai, akan ada dampak positif yang dihasilkan jika pada akhirnya ada partai Islam yang turut mendukung Ahok.
Keuntungan tersebut, kata Siti, tak hanya signifikan untuk memenangi Pemilu Gubernur DKI Jakarta 2017, tetapi juga akan memberikan pengaruh signifikan untuk Pemilu 2019.
Adapun partai Islam yang masih punya peluang terbuka dalam mendukung Ahok, salah satunya, adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
"Menurut saya bagus. Bagaimanapun PKB punya konstituen, punya grassroot. Karena itu, kalau PKB sungguh-sungguh mendukung dan mengusung Ahok, ini juga akan jadi poin positif untuk dapat dukungan," kata Siti seusai acara diskusi di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (21/8/2016).
Namun, mendukung Ahok merupakan hal berat bagi partai-partai Islam karena bertentangan dengan ideologi ke-Islaman yang dianut partai.
Karena itu, tak mudah bagi pihak Ahok untuk meyakinkan partai-partai Islam itu untuk mendukungnya meski lobi politik telah dibangun sejak lama.
Di sisi lain, menentukan figur yang akan diusung ke Pilgub DKI juga dianggap merupakan pertimbangan yang sulit bagi partai-partai tersebut.
"Seperti PPP, itu baru bangkit. Kalau Pilgub DKI kalah, dia bisa semakin hilang pada Pemilu 2019," ujar Siti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.