Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekurangan-kekurangan Ahok Berdasarkan Evaluasi PDI-P DKI

Kompas.com - 25/08/2016, 15:29 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas Ketua DPD PDI-P DKI Jakarta Bambang DH mengatakan, buruknya komunikasi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dengan DPRD DKI Jakarta menyebabkan buruknya perencanaan anggaran di Provinsi DKI Jakarta.

Akibatnya, penyerapan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI Jakarta menjadi rendah.

"Kami sampaikan evaluasi terkait rendahnya penyerapan anggaran, kan ini patut diduga karena perencanaan yang kurang baik," kata Bambang di Kantor DPP PDI-P, Jakarta, Kamis (25/8/2016).

(Baca juga: Bambang DH Anggap Tim Pemenangan Ahok Provokatif)

Selama ini, Ahok kerap berseberangan pandangan dengan DPRD soal APBD. Salah satunya terkait pembahasan ABPD DKI Tahun 2015.

Akhirnya, diputuskan bahwa APBD Tahun 2015 tersebut menggunakan peraturan gubernur (pergub).

Padahal, Ahok mengaku berkeinginan APBD tahun ini disahkan melalui peraturan daerah (perda). Sebab, menurut dia, kalau dengan pergub, maka akan menggunakan APBD 2014.

"Jadi memang niatnya itu, Taufik, Lulung, Pak Ferrial, mungkin bertiga ya, itu niatnya supaya tidak ada Perda. Kalau ada Perda, hak angketnya jadi enggak ada guna. Makanya, karena gengsi dia bikin jadi pergub," kata Ahok (21/3/2015).

Selain itu, Bambang menyebut komunikasi Ahok dengan warga tidak baik. Penilaian ini berdasarkan informasi dari Forum RT/RW Se-DKI Jakarta yang menolak kebijakan Ahok.

Masalah yang diangkat Forum RT/RW ini beragam, salah satunya soal kebijakan Ahok yang mewajibkan pengurus RT/RW untuk melaporkan kondisi lingkungan melalui aplikasi Qlue.

Bambang juga menyoroti kebijakan Ahok terkait penggusuran. Menurut dia, pada dasarnya
warga tidak keberatan apabila pemerintah melakukan penataan wilayah permukiman.

Namun, ia menilai penggusuran yang dilakukan Ahok dalam menata permukiman ini tidak tepat.

(Baca juga: Pengunjuk Rasa Anti-Ahok Diterima Perwakilan DPP PDI-P)

Peryataan ini Bambang sampaikan setelah ia menerima perwakilan Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) di Kantor DPP PDI-P siang tadi.

Dalam pertemuan itu, JRMK menilai bahwa konsep Ahok selama ini lebih mengarah pada penggusuran kampung, bukan penataan.

Salah satu contohnya adalah penggusuran Kampung Akuarium di Penjaringan, Jakarta Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com