Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Penyanderaan di Pondok Indah Diduga Mantan Sekuriti di Tempat Kerja Korban

Kompas.com - 04/09/2016, 12:19 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Salah satu pelaku penyanderaan dan perampokan di rumah mewah di Jalan Bukit Hijau IX nomor 17, Pondok Indah, Jakarta Selatan, diduga adalah mantan sekuriti di tempat kerja korban. Pasalnya, saat digeledah, polisi menemukan sertifikat atas nama AJS yang tercatat sebagai sekuriti PT Exxon Mobil.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono mengatakan, pada sertifikat tersebut AJS tercatat bekerja di PT Exxon Mobil sejak 2010 hingga 2016.

"Kita temukan sertifikat yang bisa mengungkap jati diri tersangka AJS, ternyata mulai tahun 2010-2016, yang bersangkutan sebagai sekuriti di PT Exxon Mobil," kata Awi, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (4/9/2016).

Asep Sulaiman, korban perampokan dan penyanderaan juga pernah bekerja di PT Exxon Mobil. Bahkan, AJS mengaku kepada polisi dirinya pernah mengawal Asep selama beberapa bulan.

"Yang bersangkutan mengakui pernah mengawal korban selama lima bulan tapi secara bergantian, sampai dengan April 2016," ujar Awi.

Namun, pengakuan pelaku masih di dalami polisi. Sebab, keterangan tersebut belum diperkuat keterangan korban dan pihak sekuriti PT Exxon Mobil.

"Tentu ini kita dalami dan klarifikasi, kita datangkan pimpinan sekuriti PT Exxon Mobil," ujar Awi.

Sementara itu, untuk rekan AJS berinisial SU, Awi menyatakan yang bersangkutan belum memiliki pekerjaan. Namun, antara AJS dan SU berasal dari daerah yang sama yakni Sragen, Jawa Tengah. SU datang ke Jakarta atas panggilan AJS.

Kompas TV Pelaku & Korban Penyanderaan Tak Saling Kenal?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Tak Senang Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Tak Senang Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com