Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya KPU DKI Membersihkan Data Pemilih Pilkada

Kompas.com - 07/09/2016, 08:54 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Terdapat selisih jumlah daftar penduduk pemilih potensial pemilu (DP4) Pilkada DKI Jakarta 2017 antara milik KPU DKI Jakarta dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta. Dalam rapat dengan Komisi A DPRD DKI Jakarta, ditemukan selisih DP4 yang cukup besar antara kedua instansi tersebut.

Data DP4 yang dimiliki KPU DKI Jakarta berjumlah 8.243.651 pemilih. Adapun, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta menyebutkan wajib KTP berjumlah 7.389.470 pemilih per September 2016. Padahal, kedua data itu sama-sama bersumber dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Dukcapil Kemendagri.

Ketua KPU DKI Jakarta, Sumarno, menjelaskan Ditjen Dukcapil Kemendagri menyerahkan DP4 ke KPU RI pada 15 Juli 2016 lalu. Pada penyerahan itu, DP4 DKI Jakarta berjumlah 7.439.149 pemilih.

"Oleh KPU pusat, dilakukan analisa kegandaan dan sinkronisasi antara DP4 dan DPT Pilpres," kata Sumarno di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (6/9/2016).

Sinkronisasi itu menggunakan mesin yang mencocokkan beberapa elemen seperti nomor induk, nomor kartu keluarga, tempat dan tanggal lahir, status kawin. Hasil sinkronisasi itu, ada sekitar 6 juta pemilih dinyatakan sinkron antara DP4 dan DPT Pilpres. Sisanya 1,4 juta dinyatakan tidak sinkron.

Namun, kata Sumarno, KPU tidak langsung menyisihkan. KPU memasukan kembali data-data yang tidak sinkron, namun memiliki beberapa elemen sama. Fungsinya, agar tidak ada orang yang kehilangan hak pilih.

Setelah analisa itulah kemudian muncul 8,2 juta pemilih. Kendati demikian, jumlah itu dianggap belum pasti.

"Data 8,2 juta pemilih adalah data kotor dan harus dibersihkan dengan cara faktual di lapangan," kata Sumarno.

Maksud faktual di lapangan adalah terjun untuk pemutakhiran daftar pemilih. KPU DKI Jakarta akan terjun melakukan pencocokan dan penelitian dalam rangka pemutakhiran DPT Pilkada DKI Jakarta 2017.

Rencananya, Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) akan terjun ke seluruh wilayah untuk lakukan coklit. Pemutakhiran itu bertujuan menghasilkan data pemilih yang berkualitas, akurat dan komprehensif. Pemutakhiran data akan dilakukan mulai 8 September 2016 hingga 7 Oktober 2016.

Kompas TV Ketua KPU DKI Minta Ahok Tunda Penggusuran
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com