Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pengurus Anak Berkebutuhan Khusus yang Mengirit Sabun karena Terkendala Dana

Kompas.com - 08/09/2016, 17:19 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Suster yang merawat dan melayani anak berkebutuhan khusus di Wisma Yayasan Bhakti Luhur, Pamulang, Tangerang Selatan, bercerita tentang kondisi yayasan yang sepenuhnya bergantung pada sumbangan dari donatur.

Dalam beberapa bulan terakhir, yayasan mengalami kendala dana karena minimnya sumbangan yang berpengaruh pada kebutuhan dan kegiatan sehari-hari mereka di sana.

"Belakangan ini kurang sekali (sumbangan), sebulan dua bulan belakangan. Ada memang donatur tetap yang buat kasih deterjen, itu rutin selalu ada. Namun, kadang sebulan enggak ada (sumbangan) sama sekali," kata salah satu suster, Reni (24), kepada Kompas.com, Kamis (8/9/2016).

Yayasan Bhakti Luhur bergerak di bidang sosial, dengan fokus menangani dan melayani anak-anak berkebutuhan khusus, baik secara fisik maupun mental. Yayasan itu merupakan sebuah yayasan swasta yang dicetuskan oleh Romo P Janssen CM dan dikelola oleh para suster dari Susteran ALMA (Asosiasi Lembaga Misionaris Awam) asal Malang, Jawa Timur.

Menurut Reni, kondisi minimnya sumbangan membuat mereka sampai harus mengirit kebutuhan hidup sehari-hari, salah satunya sabun mandi. Sabun mandi yang pemakaiannya dikurangi bukan hanya dari para suster, melainkan juga dari anak-anak berkebutuhan khusus yang jumlahnya mencapai 51 orang di sana.

"Pengurus saja ada 20-an orang. Namun, paling parah itu, cuma sabun yang enggak ada. Puji Tuhan, kalau beras selalu ada. Lauk pauk juga ada, tetapi dikurangi sama kayak sabun, cuma selalu ada, enggak pernah kosong sama sekali," tutur Reni. (Baca: Melihat Senyum Anak Berkebutuhan Khusus di Wisma Yayasan Bhakti Luhur)

Selain dapat sumbangan dari donatur, Yayasan Bhakti Luhur biasanya juga menerima bahan pangan, papan, dan sandang dari bakti sosial yang digelar gereja-gereja sekitar Tangerang dan Jakarta. Namun, sumbangan yang datang dari bakti sosial juga tidak menentu.

Kondisi ini sebelumnya sempat diunggah oleh pengguna akun Facebook bernama Mario Manoch. Dalam unggahannya, pemilik akun tersebut menulis, "Sedang dibutuhkan lauk-pauk, alat mandi, dan minyak tawon karena banyak anak yg kulitnya iritasi, untuk Panti Rehabilitasi Anak Cacat Bhakti Luhur Pamulang. Saya tidak menerima uang. Hub: 087876963823 untuk penjemputan donasi atau boleh kirim langsung ke alamat Panti yg tertera di photo: Komplek Sinar Pamulang Permai Blok A12 No 3 Tangsel 15417."

Terkait dengan hal itu, Reni mengaku belum mengetahui siapa pengguna akun Mario Manoch itu. Dia berpendapat, bisa saja orang tersebut salah satu orang yang pernah berkunjung ke sana dan tergerak untuk menggalang bantuan.

Meski begitu, Reni menyarankan, bantuan dapat diberikan dengan menghubungi pihak mereka di nomor telepon 021-7414578 setiap hari kerja pada pukul 08.00-19.30 WIB. Selain itu, bantuan juga bisa diberikan langsung di Wisma Yayasan Bhakti Luhur Pamulang.

Kompas TV Semangat Pendiri PAUD Anak Berkebutuhan Khusus
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com