Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekda DKI: Kalau Yusril dan Saya Diberi Kesempatan, Pasti Tidak Akan Menyakiti Hati RT/ RW

Kompas.com - 11/09/2016, 18:50 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua PWNU DKI Jakarta Saefullah mulai menebar janji-janji jika dia menjadi terpilih menjadi wakil gubernur DKI. Janji tersebut berkaitan dengan nasib RT dan RW di DKI Jakarta.

Saefullah menyampaikan hal itu saat menghadiri deklaeasi dukungan relawan untuk Yusril Ihza Mahendra. Saefullah mengatakan dia tidak akan menyakiti RT dan RW jika menjadi wakil gubernur berpasangan dengan Yusril.

"Saya ingat bapak saya sampai umur 60 tahun masih jadi Ketua RT dan saya Ketua RW hampir 26 tahun. Jadi kalau nanti terjadi, Bang Yusril sama saya diberi kesempatan sama Allah (jadi gubernur dan wagub), pasti tidak akan menyakiti hati RT dan RW," ujar Saefullah di GOR Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Minggu (11/9/2016).

Saefullah mengatakan RT dan RW merupakan komponen yang memiliki peran penting di masyarakat.

(Baca: Yusril Berharap Dicalonkan Bersama Saefullah pada Pilkada DKI 2017)

Menurut dia, kondisi Jakarta yang aman dan kondusif saat ini tidak lepas dari peran RT dan RW. Sehingga, pemerintah tidak boleh membuat kebijakan yang menyulitkan mereka.

"Ini tidak bisa kita abaikan," ujar Saefullah.

Saefullah tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai alasannya menyinggung RT dan RW. Hanya saja, beberapa waktu lalu, sempat terjadi perselisihan antara RT dan RW dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Para Ketua RT dan RW mengeluhkan kebijakan Basuki atau Ahok yang mewajibkan mereka melaporkan kondisi lingkungan melalui aplikasi Qlue. Jika tidak, mereka tidak akan mendapatkan uang operasional. Para RT dan RW ini kini membentuk Forum RT dan RW.

Mereka sempat menyebarkan ajakan untuk mengumpulkan 3 juta KTP menolak Ahok. Bahkan, beberapa kali mereka mengajak warga membuat aksi penolakan ketika Ahok hadir ke wilayah tertentu di Jakarta untuk meresmikan sesuatu.

Ucapan Saefullah pun mendapatkan dukungan dari Yusril.

(Baca: Saefullah Biarkan Lebaran Betawi Sarat Politik, Ahok Sarankan Mundur)

Yusril mengatakan RT dan RW yang paling mengetahui kondisi masyarakat di lapangan. Dia menyayangkan kebijakan Ahok yang menghilangkan tugas ketua RT dan RW dalam hal pembuatan KTP.

"Sehingga bikin KTP enggak usah lagi pakai pengantar RT dan RW, bisa langsung ke kelurahan," ujar Yusril.

Padahal, prosedur pembuatan KTP yang bisa langsung dibuat di kelurahan adalah untuk perpanjangan KTP. Sementara bagi yang ingin membuat KTP baru masih memerlukan surat pengantar.

Dalam acara deklarasi tersebut, kebetulan Forum RT dan RW juga hadir. Mereka bertepuk tangan ketika mendengar pidato Saefullah dan Yusril.

Kompas TV Yusril Klaim Didukung 4 Partai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dharma Pongrekun-Kun Wardana Diminta Perbaiki 500.000 Data Pendukung untuk Bisa Maju di Pilkada DKI 2024

Dharma Pongrekun-Kun Wardana Diminta Perbaiki 500.000 Data Pendukung untuk Bisa Maju di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pemerintah Disarankan Memperbesar Subsidi Rumah Dibanding Mewajibkan Tapera

Pemerintah Disarankan Memperbesar Subsidi Rumah Dibanding Mewajibkan Tapera

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 3 Juni 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 3 Juni 2024

Megapolitan
Hilang 3 Hari, Bocah Perempuan di Bekasi Ditemukan Tewas di Dalam Lubang Galian Air

Hilang 3 Hari, Bocah Perempuan di Bekasi Ditemukan Tewas di Dalam Lubang Galian Air

Megapolitan
Warga: Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah, Masyarakat Cuma Jadi Roda Pemenuh Hasrat Kekuasaan

Warga: Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah, Masyarakat Cuma Jadi Roda Pemenuh Hasrat Kekuasaan

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling Jakarta 3 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling Jakarta 3 Juni 2024

Megapolitan
Dharma Pongrekun Diberi Waktu hingga 7 Juni 2024 untuk Memperbaiki Berkas Syarat Maju di Pilkada DKI

Dharma Pongrekun Diberi Waktu hingga 7 Juni 2024 untuk Memperbaiki Berkas Syarat Maju di Pilkada DKI

Megapolitan
Pegi Melawan Lewat Praperadilan, Ingin Buktikan Bukan Pembunuh Vina

Pegi Melawan Lewat Praperadilan, Ingin Buktikan Bukan Pembunuh Vina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 3 Juni 2024, dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 3 Juni 2024, dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 'Horor' di Margonda pada Sabtu Sore | Polisi Jemput Paksa Pemilik Pajero Pelat Palsu yang Kabur di Jalan Tol

[POPULER JABODETABEK] "Horor" di Margonda pada Sabtu Sore | Polisi Jemput Paksa Pemilik Pajero Pelat Palsu yang Kabur di Jalan Tol

Megapolitan
Tanggal 6 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Megapolitan
Dharma Pongrekun-Kun Wardana Belum Penuhi Syarat Dukungan Ikut Pilkada Jakarta

Dharma Pongrekun-Kun Wardana Belum Penuhi Syarat Dukungan Ikut Pilkada Jakarta

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Ibu Diduga Cabuli Anak Laki-laki di Tangerang

Polisi Selidiki Kasus Ibu Diduga Cabuli Anak Laki-laki di Tangerang

Megapolitan
Alasan Pemilik Pajero Pakai Pelat Nomor Palsu: Cita-cita Sejak Kecil

Alasan Pemilik Pajero Pakai Pelat Nomor Palsu: Cita-cita Sejak Kecil

Megapolitan
Jalan Margonda Macet Parah Sabtu Malam, Pengendara Buka Pembatas Jalan dan Lawan Arah

Jalan Margonda Macet Parah Sabtu Malam, Pengendara Buka Pembatas Jalan dan Lawan Arah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com