Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BEM UI Ingin Luhut Temui Mereka soal Reklamasi Teluk Jakarta

Kompas.com - 13/09/2016, 16:39 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) menggelar aksi penolakan terhadap proyek reklamasi Teluk Jakarta di depan Gedung Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta Pusat, Selasa (13/9/2016).

Dalam aksinya, mereka meminta Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan menemui mereka terkait kebijakan dilanjutkannya proyek reklamasi tersebut.

"Targetnya secara ideal sebenarnya kami ingin Pak Luhut menemui kami, Pak Luhut mendengarkan sendiri aspirasi dari teman-teman mahasiswa, nelayan juga, seperti apa sebenarnya kebijakan reklamasi ini," ujar Ketua BEM UI Arya Adiansyah di lokasi aksi.

Selain itu, BEM UI juga mempertanyakan kewenangan Luhut yang dapat memutuskan dilanjutkannya proyek reklamasi. Padahal, Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) telah memenangkan gugatan nelayan dan memutuskan reklamasi harus ditangguhkan serta membatalkan izin reklamasi Pulau G.

"Tentang aspek hukum yang ditabrak, sejauh mana sebenarnya kewenangan dari Pak Luhut ini mengatakan (reklamasi) lanjut atau enggak,karena di pengadilan dikatakan itu harus ditangguhkan," kata dia.

Sebagai bentuk penolakan terhadap proyek reklamasi ini, BEM UI bersama beberapa BEM fakultas di UI akan terus melakukan aksi.

"Kalau kami yang jelas secara jangka panjang akan ada beberapa aksi lain juga, kami tergabung dalam koalisi yang lebih besar juga. Apakah nanti akan ada proses hukum, ataukah akan kita turun aksi, atau kita harus sampe ke Presiden, akan kita lakukan juga," ucap Arya.

Aksi hari ini dihadiri sekitar 100 orang yang terdiri dari mahasiswa UI dan perwakilan nelayan. Dalam aksinya, mereka melakukan aksi teatrikal pembuatan jaring dan memakai kostum tanda menolak reklamasi. (Baca: Luhut: Proyek Reklamasi Pulau G Teluk Jakarta Akan Dilanjutkan)

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Suasana proyek pembangunan reklamasi Teluk Jakarta di kawasan Pantai Utara, Jakarta Utara, Rabu (11/5/2016). Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menghentikan sementara proyek reklamasi Pulau C, D, dan G, lantaran dinilai melanggar izin dan perundang-undangan mengenai lingkungan hidup.

Sebelum melakukan aksi hari ini, Arya menyebut BEM UI telah melakukan kajian dan memutuskan untuk menolak proyek reklamasi.

"Kan (ada) berita tentang statement Pak Luhut minggu lalu. Melihat itu, kita dari teman-teman BEM UI ada kajian dan ini jadi isu ring satu bagi kami. Dari situ kita diskusi internal dan kita memutuskan harus respons dan memutuskan menolak (reklamasi)," tuturnya.

Kompas TV Simalakama Reklamasi Jakarta - AIMAN Eps 70 Bagian 5
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com