Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/09/2016, 09:48 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hujan, yang mengguyur Jakarta dan menyebabkan banjir, boleh dibilang membawa berkah tersendiri bagi warga Ibu Kota, terutama terkait penataan kota.

Setelah banjir parah yang terjadi di Kemang, Jakarta Selatan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai serius memerhatikan Kali Krukut.

Kali yang membentang sepanjang 84 kilometer dari Depok hingga Kanal Banjir Barat itu kerap meluap sehingga mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah. 

Dulu, Kali Krukut tampak bersih dan lebarnya mencapai 20 meter.

Namun, bantaran kali itu kini menjadi rebutan, mulai dari warga yang ingin mendirikan rumah petak hingga pengelola hotel mewah.

Akibatnya, lebar Kali Krukut berkurang menjadi hanya 1,5 meter sampai 2 meter.

(Baca juga: Menanti Ketegasan Ahok Gusur Bangunan Mewah di Bantaran Kali Krukut)

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) T Iskandar mengatakan, pihaknya sudah melakukan normalisasi Kali Krukut di bagian Jembatan Rengas, Kota Depok, dan Kebalen VII, Kuningan Barat.

Normalisasi sungai dilakukan sepanjang 600 meter. Normalisasi juga tengah dilakukan Kawasan Kota Tua yang ditandai dengan ditutupnya Jalan Kali Besar Timur dengan pagar seng sejak Senin (5/9/2016).

Kali Krukut di kawasan Kota Tua sedang dikeruk agar aliran airnya lancar dan dijernihkan. Normalisasi ini merupakan bagian dari program revitalisasi Kota Tua.

(Baca juga: Rumah Warga Kemang di Bantaran Krukut Hambat Proyek Normalisasi Kali)

Iskandar mengatakan, normalisasi dapat mengurangi 90 persen banjir di wilayah sekitar kali.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun berencana mengembalikan lebar Kali Krukut dan menertibkan bangunan yang berdiri di bantarannya.

Inventarisasi bangunan

Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan Fredy Setiawan mengatakan, saat ini pihaknya tengah menginventarisasi bangunan-bangunan yang ada di pinggir sungai.

Tercatat, ada 16 kelurahan yang dilalui Kali Krukut di Jakarta Selatan.

"Kemarin sudah kami panggil semua lurah itu, kami minta data. Tapi kan itu enggak cukup karena masih data kasar, kami harus ada dasar pemetaan bidang dari BPN," katanya kepada Kompas.com, Selasa (13/9/2016).

Halaman:


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com