JAKARTA, KOMPAS.com - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menilai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah seharusnya membangun banyak bank sampah di seluruh wilayah Jakarta. Jumlah idealnya adalah satu bank sampah di tiap RW.
Direktur Eksekutif Walhi, Khalisah Khalid, menilai keberadaan bank sampah akan membuat pengelolaan sampah tidak perlu lagi menggunakan pola pungut dan buang.
"Idealnya tiap RW. Karena kalau tiap RT pasti akan terkendala pada masalah ketersediaan lahan," kata Khalisah dalam diskusi "Mampukah Jakarta Bebas Sampah Pada Tahun 2020," di Jakarta, Selasa (20/9/2016).
Pada kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Indonesia Budget Center (IBC), Roy Salam, menilai selain mampu mengubah pola pengelolaan sampah, keberadaan bank sampah juga dapat menciptakan transparansi.
Pasalnya, masyarakat akan terlibat langsung dalam penggunaan anggaran. Kondisi serupa dinilainya tidak terjadi pada saat ini karena pengelolaan sampah hanya menjadi domain instansi pemerintah.
IBC mencatat ada delapan instansi yang terlibat dalam masalah pengelolaan sampah, mulai dari Dinas Kebersihan Provinsi, Suku Dinas Kebersihan di lima wilayah, Unit Pengelola Sampah Terpadu, hingga Unit Pelaksana Kebersihan Badan Air.
Meski dikelola oleh delapan instansi, Roy menilai belum ada transparansi anggaran dalam kegiatan pengelolaan sampah. Ia menyebut tidak ada satupun instansi yang terlibat dalam pengelolaan sampah memiliki laman resmi yang menampilkan sumber dan pengelolaan anggaran.
"Tidak ada satupun yang punya website. Kalau website-nya tidak ada, gimana mereka mau membuka datanya," ucap Roy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.