JAKARTA, KOMPAS.com — Yusril Ihza Mahendra, figur yang berniat maju pada Pilkada DKI 2017, menyatakan belum menentukan dukungan terhadap sejumlah calon yang akan maju pada Pilkada DKI 2017.
Hal itu disampaikan Yusril setelah dirinya mengaku tidak dipilih oleh partai politik (parpol) untuk maju pada pemilihan Gubernur DKI 2017.
Yusril menjelaskan, dia berniat untuk mengamati para calon yang akan bertarung pada Pilkada DKI, sebelum menjatuhkan dukungan terhadap calon tersebut.
"Saya mau mempelajari hal ini dalam satu bulan ini, kan satu bulan nanti pada 23 Oktober baru diputuskan oleh KPU apakah mereka memenuhi syarat atau tidak," ujar Yusril saat dihubungi Kompas.com, Jumat (23/9/2016).
Adapun Yusril mengatakan, dirinya akan mendukung calon yang benar-benar berniat maju karena berniat untuk menyelesaikan masalah di Ibu Kota, bukan mendukung calon yang diusung hanya untuk "coba-coba".
"Kalau hanya test case kemampuan politik, tidak peduli kalah atau menang, apalagi di balik hal ini ada hal yang bersifat transactional financial, atau di balik semua ini ada kongkalikong antara petahana dan mereka. Bisa saja calon ini dimunculkan untuk tidak melawan kotak kosong, tetapi calon yang dimunculkan calon kelas dua kelas tiga, dan dengan mudah dikalahkan oleh petahana, saya enggak bersedia untuk mendukungnya," ujar Yusril.
Jumat dini hari, "Koalisi Cikeas" mengumumkan nama Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni menjadi bakal calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada DKI 2017. Sementara itu, koalisi Gerindra dan PKS rencananya mengumumkan nama calon mereka pada Jumat siang. (Baca: Majunya Agus Yudhoyono Dinilai Tanda Minimnya Stok Calon Pemimpin di Parpol)