Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Publik Jangan Hanya Terpesona Kesantunan

Kompas.com - 27/09/2016, 16:28 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Syamsuddin Haris, mendorong publik tidak terpaku pada penilaian kepribadian pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur saat akan memilih dalam Pilkada DKI 2017. Syamsuddin menyampaikan itu untuk menanggapi hasil penelitian dari Riset Indonesia yang menyatakan sisi kepribadian calon paling banyak disoroti warga Jakarta, dibanding hal kinerja.

"Jangan sampai publik hanya terpesona dengan kesantunan atau ke-cool-an, tapi yang paling penting adalah kinerja," kata Syamsudin, dalam acara pemaparan riset bertema "Menuju DKI 2017: Kriteria Gubernur Pilihan Rakyat", bersama Riset Indonesia di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (27/9/2016).

Sisi kepribadian, kata Syamsuddin, hanya bagian kecil yang dibutuhkan dari sosok pemimpin. Kebaikan secara personal dianggap Syamsuddin tidak menjamin baiknya kompetensi yang dimiliki seseorang.

"Sebab itu tidak menyangkut kapasitas atau kemampuan suatu pasangan calon mengenai tanggung jawab dalam membentuk pemerintahan," ujar Syamsuddin.

(Baca: Kepribadian Calon Gubernur DKI Paling Disoroti Publik Dibanding Kinerja)

Dalam kesempatan yang sama, analis hukum dari Kode Inisiatif, Veri Junaidi, prihatin sekaligus khawatir jika masalah personaliti yang dimunculkan pada Pilkada DKI 2017.

Veri menilai, lebih baik pasangan calon berdebat soal gagasan masing-masing. Bagaimana soal pelayanan publik, penanganan kasus korupsi, kemacetan, tantangan Jakarta kedepan, dan sebagainya. Tak perlu yang diperdebatkan masalah personaliti.

"Agak mengkhawatirkan kalau ditonjolkan ke depan. Bisa jadi kalau personaliti yang dimunculkan, jangan heran jika isu SARA lebih banyak muncul," ujar Veri.

Kompas TV KPU DKI Larang Kampanye Berbau SARA
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pria yang Dikeroyok karena Dituduh Maling Motor di Grogol Alami Luka Lebam di Wajah

Pria yang Dikeroyok karena Dituduh Maling Motor di Grogol Alami Luka Lebam di Wajah

Megapolitan
PKS Dinilai Sulit 'Move On' dari Anies Baswedan

PKS Dinilai Sulit "Move On" dari Anies Baswedan

Megapolitan
4 Pelaku Penjarahan Konser Lentera Festival Kembalikan Pagar Barikade ke Vendor

4 Pelaku Penjarahan Konser Lentera Festival Kembalikan Pagar Barikade ke Vendor

Megapolitan
Aksi WNI di Kamboja Kendalikan Penipuan Modus 'Like-Subscribe' Youtube, Korban Rugi Rp 806 Juta

Aksi WNI di Kamboja Kendalikan Penipuan Modus "Like-Subscribe" Youtube, Korban Rugi Rp 806 Juta

Megapolitan
Data Inafis Diduga Diperjualbelikan di 'Dark Web', Kompolnas Minta Polri Proteksi Data Lebih Ketat

Data Inafis Diduga Diperjualbelikan di "Dark Web", Kompolnas Minta Polri Proteksi Data Lebih Ketat

Megapolitan
Usung Marshel Widianto pada Pilkada Tangsel 2024, Gerindra Bakal Beri Pembekalan

Usung Marshel Widianto pada Pilkada Tangsel 2024, Gerindra Bakal Beri Pembekalan

Megapolitan
Potret Kondisi Tugu Selamat Datang  Depok Senilai Rp 1,7 Miliar Kini, Dicoret-coret dan Panel Lampunya Dicuri

Potret Kondisi Tugu Selamat Datang Depok Senilai Rp 1,7 Miliar Kini, Dicoret-coret dan Panel Lampunya Dicuri

Megapolitan
Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlundungan LPSK, Merasa Terancam Usai Digeledah KPK

Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlundungan LPSK, Merasa Terancam Usai Digeledah KPK

Megapolitan
Akrabnya Gibran dan Heru Budi, Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut hingga Bagi-bagi Susu ke Warga

Akrabnya Gibran dan Heru Budi, Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut hingga Bagi-bagi Susu ke Warga

Megapolitan
Dua Saksi Tambahan Kasus “Vina Cirebon” Ajukan Permohonan Perlindungan ke LPSK

Dua Saksi Tambahan Kasus “Vina Cirebon” Ajukan Permohonan Perlindungan ke LPSK

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Alasan Rombongan Tiga Mobil Tak Bayar Makan di Resto Depok | Korban Penipuan 'Like' dan 'Subscribe' Youtube Rugi Rp 800 Juta

[POPULER JABODETABEK] Alasan Rombongan Tiga Mobil Tak Bayar Makan di Resto Depok | Korban Penipuan "Like" dan "Subscribe" Youtube Rugi Rp 800 Juta

Megapolitan
Cara ke Taman Kencana Bogor dari Stasiun Bogor

Cara ke Taman Kencana Bogor dari Stasiun Bogor

Megapolitan
Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Megapolitan
Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com