Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wajib Pajak yang Ikut "Tax Amnesty" di KPP Sunter Antre sejak Pagi

Kompas.com - 30/09/2016, 11:25 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wajib pajak (WP) yang mengikuti pengampunan pajak atau tax amnesty di Kantor Pajak Pratama Sunter, Jalan Walang Baru, Tanjung Priok, Jakarta Utara, sudah banyak yang antre sejak pagi. Banyaknya para WP tersebut karena hari ini merupakan hari terakhir periode I program tax amnesty.

Menurut pantauan Kompas.com, Jumat (30/9/2016) sejak pukul 07.30 WIB, para WP yang datang sudah memenuhi KPP Sunter, misalnya di lantai satu dan dua. Para WP sampai menunggu di tangga naik atau duduk di bangku yang disediakan di lorong jalan.

Tempat duduk di lorong jalan penuh oleh WP yang ikut tax amnesty.

Sahut (53), salah satu warga Sunter, mengaku sudah sejak pukul 06.00 WIB mengantre di KPP Sunter. Hingga pukul 09.00 WIB, dirinya masih menunggu antrean.

"Saya sejak pukul 06.00 dapat antrean 99 di bawah, tetapi setelah diproses panggil jadi antrean 66, sekarang masih nunggu," kata Sahut, kepada Kompas.com di KPP Sunter, Jakarta Utara, Jumat pagi.

Sahut mengaku tak kaget melihat antrean yang begitu banyak hari ini. Ia tahu, banyak yang mengincar ikut pengampunan pajak pada periode pertama ini karena presentasi tebusan yang lebih kecil.

"Periode satu hanya 2 persen, itu kalau hartanya di atas Rp 10 miliar. Namun, yang bawah Rp 10 miliar, kenanya 0,5 persen," ujar pedagang di Mangga Besar itu.

Sahut mengatakan, ia ikut tax amnesty karena kesadaraannya mengikuti aturan kebijakan pemerintah. Tahun lalu ia tak sempat mengurusi pajak karena kendala berkas surat.

"Kami mendukunglah karena negara perlu uang untuk membangun," ujar Sahut.

Hanya, dirinya menyesalkan, periode pertama yang relatif singkat. Idealnya ia berharap setiap periode jangka waktunya lima bulan.

"Karena kami lama nyari uangnya dulu buat nebus, kan. Paling enggak lima bulan, atau ada kelonggaran waktu periode biar enggak memberatkan," ujar Sahut.

Suhadi (70), WP lainnya, juga mengungkapkan hal senada. Ia sudah menunggu sejak pukul 08.00 WIB dan masih menunggu.

Namun, ia menilai proses ini wajar karena memang banyak yang mengincar periode ini terkait persentase tebusan yang lebih kecil.

"Alasan saya ikut TA untuk rumah karena saya beli tahun 2012 itu berperkara, enggak bisa masuk SPT. Sekarang mau ikut TA, nanti jadi balik nama," ujar Suhadi. (Baca: Ikut "Tax Amnesty", Masyarakat Ingin Aman dan Tenteram ke Depannya)

Ia menilai, kebijakan pemerintah ini baik bagi WP ataupun pemerintah.

"Baguslah, dari wajib pajak kan yang jelas artinya bisa mengakui apa yang belum, lalu ikut amnesty se-enggak-enggaknya kita tenang. Jangan masih tanda tanya bingung. Bagi pemerintah ya bagus buat pembangunan," ujar Suhadi.

Sementara itu, informasi dari pegawai KPP Sunter, sejak seminggu belakangan, KPP Sunter disibukkan dengan WP yang ikut tax amnesty. Pada Kamis (29/9/2016), WP yang ikut tax amnesty mencapai 600 orang.

Kompas TV Dana Amnesti Pajak di BCA Capai Rp 8,7 Triliun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com