Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuasa Hukum Jessica Konsultasi dengan Ahli dari Luar Negeri untuk Susun Pleidoi

Kompas.com - 12/10/2016, 12:52 WIB
Nursita Sari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Kuasa hukum terdakwa Jessica Kumala Wongso, Otto Hasibuan, mengatakan pihaknya telah berkonsultasi dengan beberapa ahli dari luar negeri untuk menyusun pleidoi atau nota pembelaan dalam kasus kematian Wayan Mirna Salihin.

"Saya ketemu dengan ahli patologi yang ada di Singapura dan saya kontak beberapa ahli di Australia dan di London juga," ujar Otto, sebelum persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (12/10/2016).

Tak hanya konsultasi dengan para ahli dari luar negeri, Otto juga menyebut membaca referensi dari buku-buku dan internet. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui kekuatan argumen yang disusun tim kuasa hukum Jessica dalam pleidoi mereka.

"Saya ingin mengetahui seberapa kuat argumen yang saya bangun. Saya tidak ingin argumen saya yang ingin membela Jessica nanti dipikir orang dibuat-buat lagi," ucap Otto.

(Baca: Kuasa Hukum Jessica Siapkan Pleidoi Setebal 3.000 Halaman)

Dari hasil konsultasi dan membaca referensi, Otto menuturkan, orang yang mati bukan karena penyakit harus diotopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya.

"Ternyata seluruh dunia sama. Jadi, karena otopsi tidak dilakukan sebenarnya tidak bisa ditentukan kematian. Jadi, tidak bisa ditunjukkan sebabnya berarti tidak bisa dipastikan (penyebab) kematian, berarti no case," ujar Otto.

Pleidoi yang disusun tim kuasa hukum Jessica mencapai 3.000 halaman. Pleidoi tersebut disusun untuk menanggapi surat tuntutan dari jaksa penuntut umum yang tebalnya 287 halaman.

Dalam surat tuntutan tersebut, jaksa menuntut Jessica dihukum 20 tahun penjara. Mereka menilai Jessica telah melanggar Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.

Selain pleidoi dari tim kuasa hukum, Jessica juga menyusun pleidoi untuk dirinya sendiri.

Dalam kasus ini, Mirna meninggal seusai meminum es kopi vietnam yang dipesan Jessica di Kafe Olivier, Grand Indonesia, pada 6 Januari 2016. Berdasarkan hasil pe)meriksaan pihak Puslabfor Polri, Mirna dinyatakan meninggal karena keracunan sianida.

Kompas TV Pengacara Jessica: Suatu Peristiwa "Simsalabim"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com