Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini yang Dikeluhkan Pengemudi yang Ikuti Uji Kir di PKB Pulogadung

Kompas.com - 12/10/2016, 15:11 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pengemudi yang ikut uji kir di tempat uji kir di Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) Pulogadung, Jakarta Timur mengeluhkan soal masalah booking. Pasalnya, saat booking, pengendara diwajibkan membawa kendaraan.

Hal itu diungkapkan Ridwan (52), yang sedang mengikuti uji kir untuk mobil pikap-nya. Ridwan menyayangkan, proses booking yang mesti membawa kendaraan, karena tidak efisien dari sisi ekonomis dan waktu bagi pemilik kendaraan. Apalagi, dirinya tinggal di Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

"Waktu booking dulu saya mesti harus ada mobil. Ini yang memberatkan. Jadi buat booking saja kalau enggak bawa kendaraan, kita enggak bisa," kata Ridwan, kepada Kompas.com, di PKB Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (12/10/2016).

Dari booking sampai uji kir, lanjut dia, memakan waktu 10-14 hari. Ridwan hari ini datang untuk pengujian kir-nya.

"Kalau pelayanan biasa ya, sudah lumayan," ujar Ridwan.

Kotib (38), pemilik mobil pikap lain mengungkapkan hal senada. Selain itu, antrean di PKB ini memang cukup panjang.

"Antreannya panjang. Jadi mungkin soal kecepatan pelayanannya ini yang perlu ditingkatkan," ujar Kotib.

Menanggapi hal itu, Kepala Unit Pelayanan PKB Pulogadung, Muslim mengakui adanya prosedur tersebut. Ini berlaku untuk kendaraan jenis pikap dan pick up cabin.

"Jadi memang sebagai tahap awal pemeriksaan. Karena nanti ada bimbingan teknis, identifikasi awal, pengecekan STNK, dokumen, dan komponen mobil. Serta mengecek benar tidak kendaraannya, jangan sampai berubah. Sehingga, pada saat uji kendaraan nanti sudah siap," ujar Muslim.

Mobil yang dibawa saat booking, setelah diperiksa awal, akan mendapat stiker dan jadwal uji kir. Pada saat uji kir nanti kendaraan tetap mesti dibawa. (Baca: Dishub DKI: Biaya Uji Kir di Jakarta Paling Murah Dibanding Daerah Sekitar)

Sementara itu, soal lama pemeriksaan, PKB Pulogadung memang sudah over capacity. Sehari, ada 500 kendaraan rata-rata melakukan uji kir di sini. Padahal, kapasitas PKB Pulogadung hanya 300 kendaraan.

Untuk menanganinya, disiasati dengan menambah waktu kerja pegawai. Untuk uji kir, jam pelayanan mulai pukul 07.30-16.00 WIB. Mulai pukul 15.00-18.00 WIB khusus uji kir bagi taksi online.

Adapun jam pelayanan booking mulai 06.00-14.00 WIB. PKB Pulogadung melayani pengujian bagi mobil baru, bus sedang dan besar, taksi, mobil barang, dan bajaj.

Kompas TV Nyaman dan Aman Tidak Jadi Prioritas Angkutan Umum
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com