Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Perwakilan KPU Jakbar di Acara Lulung Dukung Agus-Sylvi, Ketua KPU DKI Bingung

Kompas.com - 26/10/2016, 15:25 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Barat, Saryono Noto, hadir sebagai tamu undangan di acara yang diadakan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham "Lulung" Lunggana.

Acara tersebut merupakan deklarasi kelompok Gerbang Monas (Membangun Orientasi Nasional) mendukung calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni.

Acara berlangsung di Kelurahan Sukabumi Utara, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (26/10/2016).

"Kenalkan, ini perwakilan dari KPUD mewakili Ketua KPUD DKI Jakarta, dan ada juga dari Panwas," kata Lulung melalui kata sambutannya di hadapan warga.

Saryono merupakan anggota KPU Jakarta Barat yang memegang Divisi Teknis. Lulung menjelaskan, kehadiran Saryono dalam rangka melihat jalannya acara karena sempat ada perubahan dari rencana awal.

Mulanya, Lulung berniat menghadirkan Agus dan Sylvi tetapi karena peraturan KPU belum memperbolehkan kampanye, maka Agus dan Sylvi tidak jadi didatangkan. Adapun seorang perempuan yang disebut sebagai anggota Panwas tidak disebutkan namanya.

Perempuan yang diperkenalkan sebagai anggota Panwas dan Saryono duduk bersebelahan, tidak jauh dari tempat duduk Lulung serta sejumlah anggota DPRD DKI Jakarta yang lain.

Kompas.com telah mengkonfirmasi langsung kepada Ketua KPUD DKI Jakarta Sumarno dan Ketua Bawaslu DKI Jakarta Mimah Susanti.

Awalnya, Sumarno membantah diundang atau ada anggotanya yang menghadiri acara tersebut. Tetapi, setelah Kompas.com menunjukkan foto yang bersangkutan, Sumarno baru membenarkan bahwa orang yang dimaksud memang benar Saryono.

"Lah, kok? Tak ada undangan ke KPU DKI sehingga saya tidak mewakilkan siapa-siapa. Lagi pula kalau acara deklarasi dukungan pada calon, tak seharusnya ada unsur KPU, Mas," ujar Sumarno.

Sedangkan Mimah menyebutkan masih harus memastikan lagi ke jajaran internalnya apakah betul ada anggotanya yang hadir di sana. Meski begitu, menurut Mimah, tidak seharusnya anggota Bawaslu maupun Panwas menghadiri acara seperti itu.

"Kalaupun (Bawaslu) diundang, kita pastikan tidak hadir untuk menjaga netralitas dan independensi," ujar Mimah.

Kompas TV Lulung: Saya Berdiri di Belakang Orang yang Lawan Ahok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com