Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elektabilitas Ahok-Djarot 44 Persen, Berharap Menang Satu Putaran

Kompas.com - 30/10/2016, 21:53 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P Hendrawan Supratikno mengatakan, elektabilitas pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat berkisar antara 42-44 persen.

Elektabilitas tersebut didapat dari hasil survei internal tim Ahok-Djarot.

"Survei internal kami memang rupanya Pak Ahok dengan Pak Djarot ini mempunyai modal yang berkali-kali dan angkanya relatif stabil karena jumlah responden yang lebih besar, itu sekitar 42 sampai 44 persen," ujar Hendrawan di Kedai 2 Nyonya, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (30/10/2016).

Dengan hasil survei tersebut, Hendrawan menuturkan bahwa hasil survei internal tim Ahok-Djarot menumbuhkan harapan akan kemenangan satu putaran pada Pilkada DKI 2017.

"Dengan modal seperti ini, maka wajar pasangan petahana ini mengharapkan (menang) satu putaran karena undecided voters-nya masih antara 20 sampai 25 persen," kata dia.

Harapan tersebut semakin diyakinkan dengan melihat keinginan masyarakat yang membutuhkan kepastian akan gubernur dan wakil gubernur yang memimpin Jakarta dengan cepat.

"Semakin lama pilkada, politik ekonomi akan diwarnai tidak ketidakpastian. Semakin cepat selesai, masyarakat semakin konsentrasi kepada hal-hal yang lain," ucap Hendrawan.

Berbeda dengan hasil survei internal, Hendrawan mengungkapkan hasil survei berbagai lembaga menunjukkan elektabilitas Ahok-Djarot berada di antara 32 sampai 45 persen.

Sementara hasil survei terbaru Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) menunjukkan elektabilitas Ahok-Djarot sebesar 27,5 persen.

"Hasil survei dari teman-teman KedaiKOPI akan dijadikan masukan untuk bersama-sama dengan hasil survei yang lain dan juga hasil survei internal," tuturnya.

Berdasarkan survei KedaiKOPI, elektabilitas Ahok-Djarot masih tertinggi dibandingkan dua pasangan penantang mereka, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang memiliki elektabilitas 21 persen dan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebesar 23,9 persen.

Sementara swing voters atau yang belum menentukan pilihan sebanyak 27,5 persen.

Survei KedaiKOPI dilakukan pada 19-24 Oktober 2016 dengan melibatkan 694 responden yang tersebar di 5 kota dan 1 kabupaten di DKI Jakarta.

Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka. Metode yang digunakan multistage random sampling dengan margin of error tersebut sebesar 4 persen.

Survei tersebut menggunakan dana internal KedaiKOPI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com