JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua pada Pilkada DKI 2017, yaitu Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, menyatakan dirinya tak akan pernah memberikan bantuan dalam bentuk tunai.
Ahok menegaskan sikapnya itu kepada para pedagang di kawasan Serdang, Kemayoran, Jakarta Pusat saat kunjungan dalam rangka kampanyenya, Selasa (1/11/2016).
Salah seorang pedagang nasi bernama Wati (55) meminta Ahok untuk memberi modal buat mengembangkan usahanya.
"Modalin dagang dong, Pak Ahok," kata Wati kepada Ahok.
Namun Ahok menjawab bahwa ia khawatir jika memberi modal dalam bentuk tunai Wati tidak akan menggunakannya dengan baik.
"Nanti lu kalau gue kasih modal, buat dibeliin HP lagi, bukan buat dagang," kata Ahok.
"Saya mah bukan buat beli HP, Pak, tapi buat beli beras," jawab Wati.
Ahok kemudian menjelaskan, saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah punya program pemberian bantuan modal kepada para pelaku usaha kecil menengah yang disalurkan melalui Bank DKI.
Menurut Ahok, para pedagang yang berhak menerima bantuan kredit usaha di Bank DKI adalah para pelaku UMKM yang usahanya telah terdaftar selama minimal satu tahun di Bank DKI. Namun, Ahok mengatakan masih banyak pelaku UMKM yang enggan mendaftarkan usaha mereka ke Bank DKI.
"Makanya, Ibu bikin (rekening di) Bank DKI dong biar kami tahu arus kas Ibu," kata Ahok.
Dalam kunjungannya ke Serdang, Ahok membagi-bagikan kartu namanya kepada warga. Ia berharap, warga dapat mengadukan berbagai macam persoalan Jakarta melalui nomor telepon yang tercantum di kartu tersebut.
"Kalau mau melaporkan apa pun, bisa ke nomor ini. Keluhan apa pun lapor saja ke sini," kata Ahok.