Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Sayangkan Ada Penghadangan Saat Ahok Berkampanye

Kompas.com - 03/11/2016, 09:21 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, menyayangkan terjadinya penghadangan terhadap calon gubernur, Basuki Tjahaja Purnama, saat berkampanye di Rawa Belong, Jakarta Barat, Rabu (2/11/2016). Menurut Djarot, aksi penghadangan itu bertabrakan dengan nilai demokrasi.

"Saran saya itu kan (penolakan) cara-cara yang kurang baik dalam berdemokrasi," kata Djarot, usai blusukannya di Kampung Kramat, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (2/11/2016).

Jika mau menolak, lanjut Djarot, seharusnya cukup dengan memilih pasangan calon lain pada hari pemungutan suara Pilkada DKI Jakarta, 15 Februari 2017. Djarot meminta semua pasangan calon diberi kesempatan yang sama untuk berkampanye dan mengunjungi warga.

"Seharusnya begini lho, dalam berdemokrasi, ya silakan berikan kesempatan yang sama. Kalau beda pilihan, ya nanti tanggal 15 dong. Itu saya pikir lebih dewasa, lebih baik," ujar Djarot.

(Baca: Penghadangan Kampanye Menurut Ahok-Djarot dan Pesaingnya)

Djarot mengaku, secara pribadi tidak khawatir dengan kejadian tersebut. Sebab, Ahok dia yakini memiliki tujuan baik saat mengunjungi warga Rawa Belong. Dengan kejadian itu, bukan berarti Djarot juga tidak akan mengunjungi Rawa Belong lagi.

"Lha wong kenapa? Lha wong aku sudah pernah turun ke Rawa Belong kok. Bagus juga," ujar Djarot.

Dia juga mengaku tak khawatir meski penghadangan terhadap Ahok itu terjadi jelang aksi unjuk rasa 4 November 2016. Menurut Djarot, unjuk rasa berhak dilakukan selama tidak melanggar hukum dan dirinya berencana tetap kampanye pada hari tersebut.

"Tanggal 4 tetap blusukan, enggak ada masalah," kata Djarot.

(Baca: Kampanyenya Ricuh, Ahok Diangkut Pakai Angkot ke Mapolsek Kebon Jeruk)

Kompas TV Respons Politik Jelang Demo 4 November
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com