JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, meninjau Kali Sekretaris, Rabu (2/11/2016) kemarin, gagal sudah. Sekelompok warga tiba-tiba datang, berteriak, dan berupaya mengejar Ahok.
Saat itu, sekitar pukul 16.15, Ahok tengah berada di Rawa Belong untuk menyapa warga setempat dan menuju Kali Sekretaris. Awalnya suasana terpantau kondusif, tidak terlihat adanya gerak-gerik penolakan terhadap Ahok.
Namun, setelah sekitar 10 menit menyusuri gang untuk menyapa warga, sekelompok warga muncul dari arah berlawanan dan menolak kedatangan Ahok. Sambil menyerukan Takbir, mereka memanggil-manggil nama Ahok.
Mereka membawa beberapa spanduk penolakan terhadap mantan Bupati Belitung Timur tersebut. Ahok yang baru saja keluar dari sebuah gang terlihat sesekali menengok ke arah pendemo.
Namun, pengawal pribadi serta polisi menghalanginya. Para pengawal langsung mengarahkan Ahok untuk berjalan menjauh dari para pendemo.
Bukannya semakin menjauh, pendemo berupaya mengejar Ahok. Bahkan jarak antara Ahok dengan pendemo hanya sekitar 10 meter. Kedua pihak hanya terhalang oleh polisi dan awak media.
Sementara para pendemo masih berkutat dengan aksi mereka, Ahok justru terlihat tenang dan tetap menyapa warga.
Saat itu, banyak warga yang berada di depan rumah mereka masing-masing. Ahok menyalami warga sembari menanyakan keadaan mereka.
"Eh Bu, apa kabar? Gimana Bu, sering kebanjiran enggak?," tanya Ahok kepada salah seorang Ibu yang tengah berada di depan rumahnya.
"Enggak, Pak. Sudah enggak kebanjiran lagi. Di bawah tuh, Pak, yang suka kebanjiran," jawab Ibu tersebut.
Setelah itu, Ahok melanjutkan blusukannya. Selama berjalan, para pengawal dan polisi terlihat sibuk menengok ke arah pendemo serta saling berkomunikasi satu sama lainnya.
Beberapa polisi berpakaian preman dan bersenjata laras panjang berlari menuju sebuah jalan besar. Mereka kemudian menyetop sebuah mikrolet M24 yang saat itu berisi dua orang penumpang.
"Pak, ini bisa dicarter enggak? Ahok nih Ahok yang mau naik, ke arah Polsek Kebon Jeruk ya," kata polisi berpakaian preman kepada sopir mikrolet tersebut.
(Baca: Penghadangan Kampanye Menurut Ahok-Djarot dan Pesaingnya)
Sang sopir menyanggupi dan menurunkan dua penumpang yang ada di dalam. Saat turun dari mikrolet, penumpang itu sempat bersalaman dengan Ahok yang sudah ada di jalan tersebut.