Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Sandiaga Berdiri di Atas Bangku untuk Kampanye

Kompas.com - 08/11/2016, 20:15 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Apa pun dilakukan Sandiaga untuk menjangkau warga dalam kampanyenya ke beberapa enam kelurahan di Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (8/10/2016).

Setelah sebelumnya panas-panasan di Rorotan untuk berada di tengah warga, di Kampung Rawa Malang, Semper Timur, Sandiaga berdiri di atas bangku plastik yang harusnya didudukinya.

Kampanye warga yang digelar di lapangan futsal di mana warga berdiri untuk mendengarkan, membuat Sandiaga tak terlihat jika duduk atau berdiri biasa. Ia pun berinisiatif memanjat bangkunya.

"Ini saya naik aja biar kelihatan ya semua," kata Sandiaga sambil dipegangi pengawalnya.

Di hadapan puluhan ibu-ibu Kampung Rawa Malang, Sandiaga memperkenalkan dirinya dan tiga program andalan Anies dan dirinya.

"Nama saya Haji Sandiaga Salahuddin Uno, biasa dipanggil Bang Sandi. Bang siapa?" lempar Sandi ke warga.

Sandiaga mengatakan tiga program unggulannya yang pertama adalah pendidikan. Ia dan Anies akan meneruskan subsidi pendidikan yang kini dijalankan, Kartu Jakarta Pintar (KJP).

Bagi keluarga menengah ke bawah, akan mendapat KJP Plus, yaitu KJP yang diintegrasikan dengan Kartu Indonesia Pintar (KIP), sehingga pelajar bisa menerima uang tunai. Kedua, kata Sandiaga adalah program kesejahteraan, dengan upaya menurunkan harga bahan pokok dan menciptakan lapangan pekerjaan. (Baca Pesan Prabowo dan Bawang Putih pada Menu Makan Siang Sandiaga)

Terakhir, Sandiaga menekankan keadilan dalam programnya, sebab menurutnya selama ini pemerintah meninggalkan pembangunan untuk kelas menengah ke bawah.

"Kita fokusnya di kelas menengah ke bawah. Konglomerat enggak ada yang bantu. Tapi kita yang penting berkah karena warga semua ikut sama kita," ujar Sandiaga.

Kompas TV Sandiaga: Nomor Urut 3, Maknanya Sungguh Mendalam
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com