JAKARTA, KOMPAS.com — Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan, ingin membuat satu hari khusus untuk menyerap aspirasi warga bila terpilih pada Pilkada 2017 mendatang.
Ide itu diungkapkan Anies kepada pewarta saat berkunjung ke RW 08 Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Selasa (8/11/2016) petang.
"Saya melihat, interaksi dengan warga itu lebih dari sekadar memeriksa program pemerintah, yakni menghargai sesama penduduk Jakarta. Interaksi ini bukan inspeksi program jalan atau tidak, tetapi untuk menyerap harapan, untuk menghormati karena kita tinggal di wilayah yang sama," kata Anies.
Anies mencontohkan, forum yang dimaksud dapat dikemas dengan kegiatan bertajuk "Selasa Pertama" yang diselenggarakan setiap bulan. Pada hari yang ditentukan itu, semua elemen Pemerintah Provinsi DKI Jakarta wajib turun ke lapangan menemui warga.
"Jadi, sebulan sekali itu masyarakat sudah tahu aparat akan turun ke bawah, aparat akan berinteraksi. Ini bisa mempercepat penanggulangan jika ada potensi masalah. Alat ini (gadget) tentu akan bisa berfungsi jika ada aplikasi untuk laporan. Tetapi, ada satu hal yang tidak bisa mengalahkan, yaitu tatap muka," tutur Anies.
Melalui ide ini, Anies ingin tidak hanya gubernur yang proaktif turun menemui warga, tetapi semua lapisan, mulai dari lurah, camat, dan sebagainya, ikut serta. Dengan begitu, tidak ada lagi kesan gubernur sebagai superhero, tetapi semua jajaran pemerintah yang dilihat sebagai super team.
"Saya percaya, semua staf di Pemda DKI Jakarta adalah orang-orang yang ingin menyelesaikan masalah di Jakarta. Tinggal dibuat bagaimana mekanismenya nanti untuk berinteraksi dengan warga," ujar dia. (Baca: Anies Ajak Pendukungnya Unggah Foto "Wefie" ke Media Sosial)
Cara tersebut disebut Anies telah diterapkannya semasa menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dulu. Saat itu, dia menetapkan hari bertemu dengan masyarakat usai shalat Jumat.
Karena itu, orang yang ingin menyampaikan sesuatu kepadanya selalu menghampiri saat selesai ibadah shalat Jumat.