Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Bocah Pemulung di Cakung yang Tinggal di Gubuk...

Kompas.com - 16/11/2016, 13:45 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakaian bocah itu terlihat kumal. Dia terlihat memegang karung berisi botol-botol minuman bekas hasil memulung. Dialah Muhammad Nurseha (10).

Dalam video yang viral di media sosial, bocah kurus itu mengaku tinggal sendiri di sebuah gubuk. Ibunya sudah meninggal, sedangkan ayahnya telah menikah lagi.

Kisah tentang Nurseha versi lengkapnya terungkap dari Yuli (22), warga RT 09 RW 14 Kelurahan Penggilingan, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.

Yuli adalah wanita yang merawat Nurseha selama dua bulan belakangan, setelah perempuan itu menemukan bocah malang itu datang sendiri ke rumahnya di kawasan Perkampungan Industri Kecil (PIK) di Cakung.

Saat itu, kata Yuli, Nurseha yang tanpa mengenakan pakaian, meminta makan kepadanya.

"Dua bulan lalu dia datang ke sini, enggak pakai baju. Terus minta makan ke saya," kata Yuli, kepada Kompas.com di rumahnya, Rabu (16/11/2016).

Karena tersentuh, Yuli kemudian memberi Nurseha makan. Setelah itu, Nurseha mulai sering datang untuk meminta makan.

"Kata suami saya, ya sudah, suruh tinggal di sini saja," ujar wanita muda yang kebetulan baru menikah, dan masih menunggu memiliki anak itu.

Yuli yang bekerja sebagai ibu rumah tangga itu, tinggal di rumah semi permanen bersama suaminya yang juga merupakan seorang pemulung botol mineral. Ia kemudian merawat Nurseha dan memanggil bocah itu dengan panggilan 'Entong' atau 'Otong'.

Yuli mulai bertanya ke bocah itu kenapa tidak tinggal bersama orangtuanya.

"Kalau pertama ke sini dia cerita, dia bilang bapak ada, tapi ibu meninggal. Bapak nikah lagi, 'aku diusir sama mama tiri aku', itu cerita dia gitu," ujar Yuli.

 

PLEASE BANTU GENG???????????????? SIAPAPUN YANG KETEMU ADIK INI TOLONG DI BANTU????????????????

A video posted by Bukan Akun Haters / Fanbase ???? (@lambe_turah) on Nov 14, 2016 at 8:52pm PST

Ayah Nurseha, lanjut Yuli, tinggal di daerah Rawa Badung. Yuli tak tahu persis lokasinya. Namun, almarhum Ibu Nurseha, dikenal warga sekitar PIK.

"Jadi ternyata ada saudara-saudara orangtuanya di sini, mereka bilang, 'ya sudah lu didik kalau memang nurut sama lu'," kata keluarga orangtua Nurseha, menurut Yuli.

Menurut kerabat Nurseha, bocah itu sulit di atur sesekali nakal. Itu yang disinyalir membuat ayah bocah itu tak mau mengurus anaknya lagi. Apalagi kabarnya ayah bocah itu dalam kondisi sakit.

"Kalau sama saya, memang kadang saya marahin. Tapi buat mendidik ya. Saya sama suami udah anggap anak sendiri. Malah kalau saya lagi marahin, suami suka marah ke saya," ujar Yuli.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com