Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berlomba "Blusukan" dan Serap Aspirasi

Kompas.com - 16/11/2016, 18:00 WIB

Para pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta terus berupaya memikat para pemilih dengan berbagai cara dan strategi.

Selasa (15/11/2016), calon gubernur DKI dari pasangan nomor urut 1, Agus Harimurti Yudhoyono, berkampanye ke sejumlah kampung di Jakarta Utara. Salah satunya mengunjungi permukiman warga di Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Dari keterangan tim humas pasangan calon nomor urut 1, Agus yang didampingi warga setempat, Jamrud, menyaksikan, timbunan sampah yang sudah lebih dari lima tahun tak diangkut. Timbunan sampah itu memenuhi kolong jalan layang.

Menurut Jamrud, warga sangat terganggu dengan timbunan sampah tersebut karena mengeluarkan bau tak sedap. Menanggapi keluhan Jamrud, Agus pun berjanji akan mencarikan solusi. Menurut Agus, permasalahan sampah harus ditangani dengan infrastruktur yang kuat dan manajemen sampah yang baik.

Program blusukan dan berdialog langsung dengan warga juga dilakukan Sandiaga Uno, calon wakil gubernur dari pasangan calon nomor urut 3. Kemarin, agenda Sandiaga meliputi mendatangi enam lokasi kampanye berbeda di Jakarta Barat.

Anies Baswedan, calon gubernur yang berpasangan dengan Sandiaga Uno, juga dijadwalkan untuk sosialisasi dan ramah tamah dengan warga. Anies dijadwalkan datang ke lima lokasi berbeda di Jakarta Selatan, Selasa. Salah satu lokasi yang didatangi Anies adalah Jalan Menteng Wadas Utara Dalam, Kelurahan Pasar Manggis, Jakarta Selatan

Di Jalan Sasak II Dalam RT 005 RW 002 Nomor 40 Kelapa Dua, Jakarta Barat, misalnya, Sandiaga memilih berdialog bersama warga di halaman rumah salah satu pendukungnya. Mayoritas yang datang adalah ibu-ibu dan anak-anak.

Mereka mendengarkan presentasi Sandiaga tentang program Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus yang nantinya kembali bisa dicairkan secara tunai. Selain itu, Sandiaga juga mendengar keluhan warga soal kebijakan penggusuran yang banyak diprotes warga.

Mengedepankan dialog

Lely (41), warga RT 003 RW 002 Sasak II, Kebon Jeruk, mengatakan, banyak warga protes karena kebijakan penataan bantaran kali minim sosialisasi. Menurut dia, tembok sejumlah rumah warga yang berada di bantaran kali dibongkar paksa untuk normalisasi Kali Sekretaris. Namun, saat tembok sudah dirobohkan, Pemprov DKI tak kunjung merealisasikan pembangunan tanggul sungai.

Sandiaga berjanji, jika kelak terpilih sebagai calon wakil gubernur, ia akan mengedepankan dialog dan sosialisasi kepada warga. Menurut dia, dalam sebuah pembangunan, pendekatan terhadap manusia di dalamnya harus dikedepankan.

Sementara itu, penghadangan kampanye yang dilakukan di sejumlah tempat di Jakarta tak menghalangi Basuki Tjahaja Purnama, calon gubernur dari pasangan calon nomor urut 2, bertemu dan mendengarkan aspirasi warga.

Selasa, Basuki kembali membuka pintu markas tim pemenangannya bagi warga. Pada pergelaran hari kedua ini, lebih dari 30 warga datang ke markas tim pemenangan pasangan calon nomor 2 di Jalan Lembang, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, untuk menyampaikan aduan, harapan, sekaligus dukungan untuk pasangan calon Basuki-Djarot Saiful Hidayat.

Model baru

Buka pintu untuk serap aspirasi menjadi model baru kampanye Basuki. Satu per satu warga menemui Basuki dan menyampaikan unek-uneknya. Ada pemuda dari Jakarta Selatan yang minta agar karang taruna diberdayakan dengan kegiatan produktif; ada pula pengurus ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) di kawasan Jalan Dr Saharjo, Jakarta Selatan, yang meminta penambahan kipas dan pengatur suhu; dan guru madrasah yang meminta tunjangan dan uang operasional.

Selain warga Jakarta, ada artis Cathy Sharon di antara pengunjung Rumah Lembang. Selain mengikuti sesi "curhat warga", Cathy mengikuti rombongan tim pemenangan Basuki blusukan ke permukiman warga di Balimester, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.

"Saya penasaran bagaimana Pak Ahok (Basuki) blusukan. Ini semacam riset. Saya ingin menggunakan (hak) suara sebaik mungkin," kata Cathy.

(MKN/MDN/DEA)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 16 November 2016, di halaman 27 dengan judul "Berlomba "Blusukan" dan Serap Aspirasi".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com