Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei LSI Denny JA: Pendukung Ahok-Djarot Berkurang

Kompas.com - 18/11/2016, 18:01 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, dukungan dari kelompok atau basis pendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat menurun setelah Ahok ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penistaan agama.

Survei ini dilakukan pada periode 31 Oktober 2016 hingga 5 November 2016 dengan melibatkan 440 responden.

Survei LSI Denny JA itu dilakukan sebelum Ahok ditetapkan sebagai tersangka, tetapi responden sudah ditanya perihal dukungan mereka apabila Ahok menjadi tersangka.

(Baca juga: Survei LSI Denny JA Terbaru: Elektabilitas Ahok-Djarot 10,6 Persen)

Ardian Sopa, peneliti LSI Denny JA, menyampaikan bahwa pemilih Ahok yang non-muslim kini menjadi 46,90 persen.

Padahal, sebelum Ahok tersangka, pemilih Ahok yang non-muslim mencapai angka 80,00 persen.

"Tidak hanya pemilih muslim saja yang meninggalkan Ahok, tetapi pemilih non-muslim pun 33,10 persen meninggalkan Ahok," kata Ardian, dalam jumpa pers di kantor LSI Denny JA di Jalan Pemuda, Pulogadung, Jakarta Timur, Jumat (18/11/2016).

Untuk pemilih muslim, kata dia, ada 18,80 persen yang mendukung Ahok sebelum penetapan tersangka.

Namun, setelah Ahok menjadi tersangka, jumlahnya berkurang menjadi 7,40 persen. Menurut dia, ada 11,40 persen pemilih muslim yang meninggalkan Ahok.

Selain itu, Ahok disebut mengalami kemerosotan dukungan dari kelompok masyarakat berpendapatan atas dengan penghasilan Rp 3,5 juta lebih.

Sebelum Ahok jadi tersangka, dukungan untuk dia mencapai 40,60 persen. Namun, setelah Ahok menjadi tersangka, dukungan itu turun menjadi 18,20 persen.

Penurunan dukungan ini mencapai 22,40 persen.

"Jadi Ahok ditinggalkan bukan hanya oleh pemilih-pemilih yang sebelumnya antipati, katakanlah kepada dia, tetapi setelah penetapan tersangka ini, yang awalnya basis utama juga lari," ujar Ardian.

(Baca juga: Status Tersangka Diprediksi Pengaruhi Elektabilitas Ahok)

Adapun survei tersebut dilakukan dengan metode multistage random sampling.

Sebanyak 440 rensponden dilibatkan dalam survei yang dilakukan dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner tersebut.

Margin of error dalam survei ini kurang lebih 4,8 persen. Survei ini diklaim didanai oleh LSI Denny JA sendiri.

Kompas TV Benarkah Ahok Mundur dari Pilkada?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com