Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paspor Biasa atau Paspor Elektronik, Pilih yang Mana?

Kompas.com - 23/11/2016, 20:00 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


TANGERANG, KOMPAS.com
 Adanya dua jenis paspor yang dikeluarkan Pemerintah Republik Indonesia membuat masyarakat kadang bertanya, paspor mana yang sebaiknya dipilih.

Kedua jenis paspor itu terdiri atas paspor biasa dan paspor elektronik dengan chip yang memuat data digital pemilik paspor di dalamnya.

Kepala Kantor Kelas 1 Khusus Bandara Soekarno-Hatta, Alif Suaidi, menjelaskan, pertimbangan memilih jenis paspor tergantung pada kebutuhan masing-masing orang yang berbeda antara satu dan lainnya.

"Kalau memang sering bepergian ke luar negeri, sebaiknya pakai paspor elektronik. Tetapi, kalau tidak sering, bisa memilih yang lebih murah, dengan paspor biasa. Tetapi, pada prinsipnya, paspor biasa dan elektronik itu sama, hanya paspor elektronik lebih aman untuk data-datanya dan sulit untuk dipalsukan," kata Alif saat berbincang dengan Kompas.com di kantornya, Rabu (23/11/2016).

(Baca: Memahami Perbedaan Paspor Biasa dengan Paspor Elektronik)

Selisih harga antara paspor biasa dan paspor elektronik yakni Rp 300.000. Harga untuk membuat paspor biasa sebesar Rp 355.000, sedangkan harga pembuatan paspor elektronik mencapai Rp 655.000.

Menurut Alif, masyarakat yang jarang bepergian ke luar negeri cenderung memilih paspor biasa karena harganya yang lebih murah.

Namun, bagi yang sering bepergian ke luar negeri, akan ada sejumlah manfaat atau kemudahan yang bisa didapat pemilik paspor elektronik.

"Biasanya yang pakai paspor elektronik itu, pemeriksaan di Imigrasi bisa berlangsung lebih cepat karena petugas scanning chip di paspor itu untuk memastikan data pemilik. Di bandara yang ada fasilitas auto gate, paspor elektronik juga memudahkan, tinggal bawa paspornya, scan sidik jari, kalau oke, pintu akan terbuka. Jadi, tidak perlu cap lagi," tutur Alif.

Sampai saat ini, belum ada aturan yang mewajibkan seseorang harus memiliki paspor elektronik. Meski begitu, hampir di seluruh dunia kini telah berlaku paspor elektronik karena dianggap lebih aman dibanding paspor biasa.

Ketika ingin mengajukan visa ke negara tertentu, jenis paspor yang dimiliki juga bisa menjadi pertimbangan tersendiri dari pihak kedutaan besar negara terkait.

"Misalnya, kamu mau ngajuin visa ke Amerika, orang kedutaannya lihat kalau paspor kamu paspor elektronik, kamu bisa dilihat lebih bonafit. Ibaratnya sama kayak kalau pakai sepatu, orang akan lihat kamu pakai sepatu apa, yang biasa-biasa saja atau yang seperti apa," ujar Alif.

(Baca: Ada "Chip" di Paspor Elektronik, Ini Cara Merawatnya agar Tetap Awet)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 7 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 7 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Pelajar Paket B Tewas Dikeroyok di Kemang

Pelajar Paket B Tewas Dikeroyok di Kemang

Megapolitan
Camat Kembangan Tak Larang Spanduk Dukungan Pilkada jika Dipasang di Pekarangan Rumah

Camat Kembangan Tak Larang Spanduk Dukungan Pilkada jika Dipasang di Pekarangan Rumah

Megapolitan
Bandar Narkoba yang Sembunyikan Sabu di Jok Motor Ternyata Residivis

Bandar Narkoba yang Sembunyikan Sabu di Jok Motor Ternyata Residivis

Megapolitan
Cerita Pelamar Kerja di Gerai Ponsel Condet, Sudah Antre Panjang, tetapi Diserobot Orang

Cerita Pelamar Kerja di Gerai Ponsel Condet, Sudah Antre Panjang, tetapi Diserobot Orang

Megapolitan
Tak Sabar Menunggu Antrean Wawancara, Sejumlah Pelamar Kerja PS Store Condet Pilih Pulang

Tak Sabar Menunggu Antrean Wawancara, Sejumlah Pelamar Kerja PS Store Condet Pilih Pulang

Megapolitan
Polisi Bongkar Markas Judi “Online” yang Dikelola Satu Keluarga di Bogor

Polisi Bongkar Markas Judi “Online” yang Dikelola Satu Keluarga di Bogor

Megapolitan
Cegah DBD, Satpol PP DKI Minta Warga Aktif Lakukan PSN 3M Plus

Cegah DBD, Satpol PP DKI Minta Warga Aktif Lakukan PSN 3M Plus

Megapolitan
Sulit Dapat Kerja, Eks Karyawan Rumah Makan Banting Setir Jadi PKL di GBK

Sulit Dapat Kerja, Eks Karyawan Rumah Makan Banting Setir Jadi PKL di GBK

Megapolitan
Heru Budi Optimistis Ekonomi Jakarta Tetap Tumbuh lewat Berbagai Gelaran 'Event'

Heru Budi Optimistis Ekonomi Jakarta Tetap Tumbuh lewat Berbagai Gelaran "Event"

Megapolitan
Pemeriksaan Kesehatan Mental Ibu yang Cabuli Anak Kandungnya Rampung, tapi Belum Ada Kesimpulan

Pemeriksaan Kesehatan Mental Ibu yang Cabuli Anak Kandungnya Rampung, tapi Belum Ada Kesimpulan

Megapolitan
'Perjuangan Mencari Kerja Memang Sesusah Itu...'

"Perjuangan Mencari Kerja Memang Sesusah Itu..."

Megapolitan
Bandar Narkoba di Penjaringan Mengaku Dapat Sabu dari Matraman

Bandar Narkoba di Penjaringan Mengaku Dapat Sabu dari Matraman

Megapolitan
Polisi Selidiki Oknum Sekuriti Plaza Indonesia yang Pukuli Anjing Penjaga

Polisi Selidiki Oknum Sekuriti Plaza Indonesia yang Pukuli Anjing Penjaga

Megapolitan
Kasus Akseyna 9 Tahun Tanpa Perkembangan, Polisi Klaim Rutin Gelar Perkara

Kasus Akseyna 9 Tahun Tanpa Perkembangan, Polisi Klaim Rutin Gelar Perkara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com