JAKARTA, KOMPAS.com — Sepuluh anggota pasukan biru dari Suku Dinas Tata Air Jakarta Selatan selama sepekan terakhir membongkar dan membobok saluran air di sekitar Lapangan Bhayangkara Mabes Polri atau Jalan Sultan Hasanuddin dan Jalan Trunojoyo.
Para pasukan biru bahu-membahu mengangkat beton-beton penutup box control agar dapat melihat kondisi saluran air di dalamnya. Tadinya, hanya ada dua control box di kawasan itu. Kini, Dinas Tata Air akan membuat control box setiap lima meter.
"Kemarin pas kita bongkar dalamnya banyak endapan lumpur, pasir, dan sampah, mungkin sudah ratusan karung," ujar Muri, salah satu pekerja harian lepas (PHL) Sudin Tata Air Jakarta Selatan, kepada Kompas.com, Senin (28/11/2016).
Saluran air yang berada di bawah trotoar Lapangan Bhayangkara itu memiliki lebar 180 sentimeter dan kedalaman mencapai dua meter. Kendati saluran itu dianggap memadai, genangan selalu menghantui kawasan Mabes Polri ketika hujan turun.
Selain Lapangan Bhayangkara terendam air, underpass Jalan Pattimura juga sering tergenang dan melumpuhkan lalu lintas. Hal itu diduga karena tali air untuk mengalirkan air hujan ke dalam saluran tidak berfungsi dengan baik.
"Tali air ada, tapi enggak banyak, ini kami buat lagi tiap lima meter, harus bobok trotoar," ujar Muri. (Baca: Ini Titik-titik Genangan di Jakarta Setelah Diguyur Hujan)
Perbaikan drainase kini menjadi prioritas kerja Dinas Tata Air. Selain memperbaiki drainase Mabes Polri, di Jakarta Selatan, drainase di Kemang dan di Jalan Sudirman mulai dari Sampoerna Strategic Square juga dibongkar agar air bisa bermuara ke Kali Krukut dan tidak menggenang.