Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Blusukan" ke Pasar Kramatjati, Sandiaga Bayar Kopi Rp 3.000 dengan Uang Rp 100.000

Kompas.com - 04/12/2016, 11:29 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Sandiaga Uno, blusukan ke Pasar Kramatjati, Jakarta Timur, pada Minggu (4/12/2016).

Mengawali blusukan-nya, pria yang akrab disapa Sandi ini memilih berhenti di warung kopi milik Rusdy di pasar tersebut.

Sandi memesan kopi hitam di warung itu. "Saya suka nih kopi hitam, apalagi kopi tradisional nih," ujar Sandi di lokasi.

Baru sekali menyeruput kopinya, Sandi dihampiri warga yang ingin sekadar bersalaman atau berfoto.

(Baca juga: Gerindra Targetkan Dua Juta Suara dari Pemilih Muda dan Pemula untuk Anies-Sandiaga)

Warga juga berpesan kepada Sandi agar pasar tradisional seperti Pasal Kramatjati lebih ditingkatkan fasilitasnya sehingga mampu bersaing dengan pasar modern.

Mendengar keluhan warga tersebut, Sandi berjanji akan meningkatkan fasilitas pasar tradisional supaya bisa bersaing dengan pasar modern ataupun warung waralaba yang kini menjamur.

"Insya Allah nanti kalau saya terpilih, saya akan lebih menyejahterakan pedagang pasar tradisional supaya mampu bersaing dengan pasar modern. Selain itu, kita juga akan menstabilkan bahan-bahan pokok yang saat ini harganya masih tinggi," ucap Sandi.

Seusai mendengar keluhan pedagang, Sandi kembali menyeruput kopinya. Namun, baru dua tegukan, tim suksesnya meminta Sandi untuk berkeliling ke pasar tersebut.

Alhasil, Sandi meminta kopi yang belum habis itu dipindahkan ke gelas plastik agar dia tetap bisa meminumnya.

Sebelum meninggalkan warung kopi Rusdy, Sandi membayar kopi tersebut dengan satu lembar uang sebesar Rp 100.000. "Pak, ini kembaliannya," ujar Rusdy.

"Sudah, Pak, ambil saja kembaliannya," ucap salah satu tim pemenangan Sandi.

Rusdy mengatakan, harga segelas kopi itu hanya Rp 3.000. Ia pun bersyukur kunjungan Sandi itu membawa rezeki untuknya.

"Alhamdulillah penglaris, kopi Rp 3.000 dibayarnya Rp 100.000. Kopi ini Mas sekilonya cuma Rp 60.000," kata Rusdy.

(Baca juga: Sandiaga Ajak Semua Pihak Hormati Proses Hukum Kasus Ahok)

Sandi pun melanjutkan blusukan-nya di pasar tersebut sambil menenteng kopi dari Rusdy yang dikemas dalam gelas plastik.

Sesekali, sambil menyapa pedagang, Sandi menyeruput kopi tersebut. Ia pun menyempatkan diri bertandang ke toko obat yang ada di pasar itu.

Pasangan Anies Baswedan ini menyempatkan diri membeli satu boks obat masuk angin. Kepada Sandi, penjual obat tersebut meminta Sandi merealisasikan janjinya saat berkampanye.

"Jangan lupa janjinya ya, Pak, kalau sudah jadi (wakil gubernur DKI Jakarta)," ujar wanita pemilik toko obat tersebut. "Insya Allah, Bu," balas Sandi.

Dalam Pilkada 2017 ini, Sandi berpasangan dengan calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Pasangan tersebut diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Kompas TV Sandiaga Akan Jual Saham Miras di BUMD
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com