Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebar Video "Hoax", Pemilik Akun "Dragon TV" di YouTube Diburu Polisi

Kompas.com - 06/12/2016, 19:45 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi tengah memburu pemilik akun "Dragon TV" di YouTube karena menyebarkan informasi hoax. Dalam tayangannya, akun tersebut menyebutkan ada petinggi TNI yang marah karena Mayjen Purnawirawan TNI Kivlan Zein dan Brigjen Purnawirawan TNI Adityawarman ditangkap terkait dugaan terlibat perencanaan makar.

"Berkaitan adanya (informasi yang) beredar di media sosial hari ini yang mengatasnamakan Dragon TV bahwa perwira tinggi dan Pamen AD marah karena kejadian pengambilan Bapak Kivlan Zein dan Adityawarman. Sekarang akunnya lagi saya cari yang menamakan Dragon TV," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mochamad Iriawan di Mapolda Metro Jaya, Selasa (6/12/2016).

Iriawan menjelaskan, pihaknya telah mengonfirmasi langsung ke pihak Dragon TV di China mengenai adanya tayangan tersebut. Namun, pihak Dragon TV membantah adanya tayangan itu.

"Oleh sebab itu, kami sampaikan apa yang ada di medsos tidak benar adanya. Oleh sebab itu, jangan percaya terhadap provokasi dan hanya mengadu domba. Kami semua (Polri dan TNI) solid bersama mengamankan secara khusus Jakarta dan secara umum Indonesia," kata dia.

Di tempat yang sama, Pangdam Jaya Teddy Lhaksmana menegaskan, semua pemberitaan di tayangan tersebut tidak benar. Ia menyatakan, tidak ada perpecahan di tubuh TNI terkait dengan penangkapan terhadap Kivlan Zein dan Adityawarman.

"Rantai komando TNI jelas sekali. Tidak ada gerakan ke Jakarta itu bohong. Tidak ada sama sekali. Kami sangat solid," kata Teddy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com