Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Tolak Permintaan Ketua RT agar SPJ Dana Operasional Dihapus

Kompas.com - 08/12/2016, 17:09 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua RT 06 Kelurahan Makassar, Jakarta Timur, Supradi, mengeluarkan unek-uneknya sebagai ketua RT kepada calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat. Dia mengeluh soal kewajiban membuat Surat Pertanggungjawaban (SPJ) atas dana operasional yang diberikan Pemerintah Provinsi DKI.

"Mohon dihapus untuk pembuatan SPJ-nya, Pak," kata Supradi, Kamis (8/12/2016).

Supradi membandingkan pekerjaan ketua RT sebelum masa kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama. Dia mengatakan dulu ketua RT tidak wajib membuat SPJ. Dia juga membandingkan pekerjaan ketua RT dengan pengurus jumantik.

Supradi mengatakan, dana operasional pengurus jumantik lebih besar tetapi tidak perlu membuat SPJ padahal kerja ketua RT berlangsung 24 jam.

"Orang ribut yang dipanggil Pak RT. Pukul 04.00 WIB digedor pintunya karena urusan rumah tangga ya Pak RT lagi yang dipanggil," kata Supradi.

Djarot mengakui bahwa ketua RT dan RW merupakan yang paling dekat dengan masyarakat. Dia mengingatkan, dana operasional RT dan RW berasal dari APBD DKI.

"Oleh karena itu Pak RT, dana itu kan dari APBD kan, maka tetap harus ada SPJ. Supaya kalau diaudit BPK, bisa dipertanggungjawabkan," kata Djarot.

"Bisa diterima enggak Pak RT?" tanya Djarot.

Supradi pun mengangguk-angguk. Warga lain juga bertepuk tangan mendengar penjelasan Djarot. Djarot kembali menjelaskan bahwa ada sekitar 26.000 RT dan 2.750 RW di Jakarta.

Dana operasional untuk seluruh perangkat RT dan RW begitu besar.

"Karena banyak begini maka dana operasional harus dipertanggungjawabkan," kata Djarot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com