Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot: Data DPT Gampang Dilacak, Oknum yang Bermain Bisa Dipidana

Kompas.com - 12/12/2016, 16:33 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, menyatakan permainan dalam penetapan data pemilih tetap (DPT) mudah dilacak.

Djarot menyampaikan hal tersebut untuk menanggapi adanya warga yang belum terdaftar sebagai pemilih pada Pilkada DKI Jakarta 2017 saat Mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, I Gusti Putu Artha, menanyakan status pemilih warga yang mendatangi Rumah Lembang, Kamis (8/12/2016) lalu.

"Gampang dilacak itu. Bisa disisir, bisa dilacak siapa yang bermain di situ," ujar Djarot seusai menghadiri acara Maulid Nabi di Jalan Talang Nomor 3, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (12/12/2016).

Djarot menuturkan, hal yang berbahaya dalam permainan DPT yakni orang yang tidak punya hak pilih dimasukkan ke dalam DPT sehingga mereka mempunyai hak pilih atau pemilih siluman.

Pemilih itulah yang seharusnya dilacak. Djarot menyebut akan memidanakan pihak yang mempermainkan DPT.

"Kalau ada memang oknum-oknum yang bermain-main dengan persoalan DPT ini tentu saja kita akan bisa lacak dan kita proses, kita bisa pidanakan, tidak bagus itu," kata Djarot.

Meski begitu, Djarot percaya bahwa KPU dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta sudah bekerja secara maksimal sebelum DPT ditetapkan.

Pasangan Djarot, calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok juga sebelumnya memastikan bakal menggugat oknum yang mempermainkan DPT.

KPU DKI Jakarta telah mengumumkan DPT pada 8 Desember 2016. KPU DKI menargetkan seluruh warga yang belum memiliki e-KTP atau belum merekam data e-KTP dapat merekam sebelum DPT ditetapkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com