JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI nomor pemilihan satu, Anies Baswedan, berkeinginan untuk membuat program pembanguan rumah susun sederhana milik (rusunami) bagi warga Jakarta yang tidak mampu.
Anies menilai, rusunami lebih baik dibanding dengan rumah susun sewa sederhana (rusunawa) yang mewajibkan warga setiap bulan membayar uang sewa. Apalagi, rusun tersebut dihuni warga berpenghasilan rendah.
Untuk merealisasikan rencana itu, Anies akan berkoordinasi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki program kepemilikan rumah bagi warga miskin.
(Baca juga: Masa Berlaku HGB Rusun Kebon Kacang Habis, Warga Minta Bantuan Anies)
Anies menambahkan, saat menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, ia telah berkomunikasi dengan salah satu BUMN untuk pembangunan rumah bagi guru-guru di daerah.
"Kami akan mengarahkan dari sifatnya sewa menjadi kepemilikan, terutama warga yang secara sosial ekonomi rendah (tidak mampu)," ujar Anies usai mengunjungi warga di Rusun Kebon Kacang, Jakarta Pusat, Selasa (13/12/2016).
Anies menyampaikan, akan ada aturan mengikat yang membuat warga yang telah memiliki rusunami tidak bisa menjual unit rusunnya.
Namun, Anies tidak menjelaskan dengan rinci aturan yang dimaksud.
"Kami akan buat skema agar tidak menciptakan second retreading market, itu banyak terjadi. Itu bisa diatur seperti kita mengatur properti yang lain, bisa diatur," ujar Anies.
(Baca juga: Kampanye di Rusun Kebon Kacang, Anies Diajak Warga Berjoget)