Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atlet Demo karena Kecewa Tidak Dapat Bonus Rp 1 Miliar, Ini Kata Ahok

Kompas.com - 17/12/2016, 17:32 WIB
Jessi Carina

Penulis

Kompas TV Bonus Atlet PON DKI Belum Cair

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak tahu kenapa bonus sebesar Rp 1 miliar untuk klub yang atletnya mendapatkan emas tidak terealisasikan.

Hal ini dia sampaikan ketika ditanya adanya aksi demo atlet PON DKI di hadapan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono saat acara pemberian penghargaan kepada atlet yang berprestasi pada PON dan PEPARNAS 2016 di Jawa Barat.

"Makanya saya enggak tahu mereka ubah bagaimana. Saya kepinginnya per klub dikasih Rp 1 miliar, yang dapat emas, supaya klub itu bisa hidup," ujar Basuki atau Ahok di RTH Kalijodo, Jakarta Utara, Sabtu (17/12/2016).

Para atlet memprotes bonus yang hanya berjumlah Rp 200 Juta. Padahal, pada awalnya Pemerintah Provinsi DKI menjanjikan bonus bagi atlet peraih emas sebesar Rp 1 miliar.

Ahok mengatakan klub-klub olahraga di luar negeri begitu bagus karena dibeli oleh swasta. Ahok mengatakan seharusnya pemerintah yang 'membeli" klub tersebut dengan syarat harus menjadi juara terlebih dahulu.

"Itu sudah saya gariskan kepada kepala dinas, sudah ngomong sama KONI DKI, sudah sepakat semua," ujar calon gubernur petahana tersebut.

Ahok mengatakan semua klub sudah merapikan dokumen resmi yang disyaratkan termasuk membuka rekening bank atas nama klub mereka. Sebab, Ahok tidak mau bonus Rp 1 miliar diberikan dengan cek.

Bonus tersebut harus diberikan dengan cara transfer.

"Sehingga saya bisa ikutin duit yang masuk itu kamu tarik untuk apa saja," ujar Ahok.

Ahok tidak bisa berbuat banyak terkait bonus para atlet yang ternyata hanya Rp 200 juta. Sebab, dia kini tidak berada di Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta karena sedang cuti kampanye.

"Saya tidak tahu, saya bukan di dalam," ujar Ahok.

Saat demo, para atlet membawa sejumlah poster, di antarnya bertuliskan "Kami tidak pernah menuntut apa-apa. Tolong hargai pengorbanan kami yang sudah meninggalkan masa remaja kami dan keluarga kami untuk DKI Jakarta."

Ada pula spanduk yang bertuliskan "Sejarah sudah kami torehkan di pentas olahraga untuk Jakarta. Tapi yang kami dapat hanyalah janji-janji palsu. Janjimu palsu."


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com