Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Busway" di Tengah Tol Ini Dinilai Cocok Ditiru Transjakarta

Kompas.com - 21/12/2016, 10:07 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Saat ini, banyak layanan bus transjakarta yang dibuka di luar koridor busway, di antaranya layanan yang dibuka ke kota-kota penyangga. Khusus layanan yang dibuka ke kota penyangga, kebanyakan rutenya melintas di jalan tol.

Di jalan tol sendiri, transjakarta tak mempunyai lajur khusus. Kondisi inilah yang terpantau membuat bus-bus transjakarta yang melayani kota penyangga acap kali terjebak kemacetan ketika berbaur dengan kendaraan lainnya.

Seperti yang dipantau Kompas.com, hal itu sering terjadi pada bus transjakarta rute Depok-Cawang yang melintas di Tol Jagorawi. Bus transjakarta Depok-Cawang acap kali terjebak kemacetan di pintu-pintu keluar tol, salah satunya Pintu Tol Cililitan.

Akibatnya, jarak tempuh dari Terminal Depok hingga Halte BKN Cawang bisa mencapai 1,5 jam.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) Indonesia Yoga Adiwinarto mengatakan, transjakarta bisa meniru layanan model bus rapid transit Istanbul, Turki. Di kota tersebut, kata Yoga, tersedia lajur khusus BRT yang posisinya berada di jalan tol.

"Busway dan haltenya di tengah jalan tol dengan full dedicated lane. Ini pun bisa diaplikasikan hingga ke tol Tangerang, Bekasi, dan juga Jagorawi," kata Yoga kepada Kompas.com, Selasa (20/12/2016).

Menurut Yoga, BRT dengan model busway di atas jalan tol seperti yang diterapkan di Istanbul membuatnya masuk lima besar BRT dengan jumlah penumpang terbanyak di dunia.

"Kapasitas angkutnya 18.000 penumpang per jam per arah," ujar Yoga.

Yoga mengatakan, selama ini salah satu penyebab kemacetan di Jakarta adalah banyaknya kendaraan yang masuk dari kota-kota penyangga. Dalam pandangan Yoga, adanya layanan transjakarta ke wilayah tersebut belum cukup signifikan mengurangi jumlah pemakaian mobil pribadi karena belum adanya perbedaan waktu tempuh antara bus dan mobil pribadi.

Karena itu, Yoga yakin adanya busway di atas jalan tol berpotensi mempercepat waktu tempuh. Ia yakin jika waktu tempuh bisa dipersingkat, warga kota penyangga menggunakan kendaraan pribadi akan mau beralih menggunakan bus transjakarta.

Namun, ia menilai perlu komitmen semua pihak untuk merealisasikan wacana tersebut.

"Harus full commitment untuk mengerjakan ini. Bukan hanya dari PT Transjakarta, tapi juga dari Pemprov DKI, Jasa Marga, dan Badan Pengatur Jalan Tol dan Kementerian PU," ucap Yoga.

Kompas TV Bus Baru Akan Digunakan di Luar Bus Transjakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Megapolitan
Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com