Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Pipa Besar untuk Tangani Banjir di Depan Trisakti

Kompas.com - 22/12/2016, 19:02 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Alat berat terlihat mengatur tumpukan tanah di kolong jalan tol di depan Universitas Trisakti, Jakarta Barat. Tumpukan tanah itu dibentuk menyerupai kolam.

Sisi kiri kolam belum terbentuk sempurna, para pekerja nampak mengatur tanah untuk diangkut dari sisi tersebut. Sementara sisi depan dan belakang kolam itu sudah dibuat saluran.

Di sisi depan ada tiga saluran, sementara di sisi belakang ada dua saluran. Pekerjaan itu merupakan bagian dari proyek pembangunan dan peningkatan sistem polder (kolam) aliran barat Provinsi DKI Jakarta.

Proyek ini bertujuan untuk menangani banjir yang kerap terjadi di depan Universitas Trisakti dan Universitas Tarumanegara, Jalan S Parman, Jakarta Barat.

Proyek ini merupakan pembuatan saluran baru dari PHB Kali Grogol menuju Kali Grogol. Saluran yang ada saat ini tidak bisa menampung debit air saat hujan deras sehingga berimbas terjadinya banjir. Saluran baru berada sekitar 10 meter dari saluran lama.

Pantauan Kompas.com, di PHB Kali Grogol, tepatnya di depan Universitas Trisakti, tampak tengah dibentuk kolam kecil untuk mengalirkan air menuju polder di kolong tol.

(Baca: Kaleidoskop 2016: Penanganan Banjir di Jakarta)

Di sisi itu terlihat dua pipa besar berukuran 2,2 meter. Pipa itu berfungsi mengalirkan air dari PHB Kali Grogol menuju polder.

Untuk menampung air, kedalaman polder dibuat hingga mencapai tujuh meter. Sistem polder ini efektif untuk mengalihkan air saat turun hujan deras.

“Setelah ditampung di kolam, nanti baru dialirkan ke Kali Grogol,” kata Kepala Bidang Sungai dan Pantai Sistem Aliran Barat Dinas Tata Air Pemprov DKI Jakarta, Hendri, saat dihubungi, Kamis (22/12/2016).

(Baca: "Hujan 2 Jam, Jalan Depan Universitas Tarumanegara Biasanya Tergenang")


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com