Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Ada Peringatan Petugas Zahro Express Jika Ada Kebakaran

Kompas.com - 01/01/2017, 20:15 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengujungi korban Kapal Motor (KM) Zahro Expres di Rumah Sakit Atma Jaya, Jakarta.

Kapal yang mengangkut ratusan orang ke Pulau Tidung itu terbakar pada Minggu (1/1/2017) pagi.

Sesampainya di RS Atma Jaya, Soni, sapaan akrab Sumarsono, berbincang dengan korban yang selamat.

Dari perbincangan itu, Soni mendapatkan beberapa kisah saat proses kebakaran kapal terjadi.

Soni mengatakan, saat peristiwa kebakaran berlangsung tidak ada peringatan yang datang dari petugas di kapal. Kejadian berlangsung dengan cepat.

"Tidak ada peringatan dari petugas bahwa ada kebakaran atau apa. Yang ada langsung asap tebal dan gelap," kata Soni di RS Atma Jaya, Jakarta, Minggu (1/1/2017).

Soni menuturkan, saat Minggu pagi di tengah laut Kepulauan Seribu, peristiwa kebakaran berlangsung dengan sangat cepat. Tak butuh waktu lama agar kapal dipenuhi asap.

"Waktunya sangat singkat dan kapal dipenuhi asap plus gelap," kata Soni di RS Atma Jaya, Jakarta, Minggu (1/1/2017).

Soni berharap dapat segera diketahui penyebab kebakaran, kematian dan identitas ratusan korban yang menaiki KM Zuhro. Hingga kini, belum ada keterangan resmi mengenai penyebab kebakaran tersebut.

"Mudah-mudahan bisa segera didapat penyebab kematian dan identitas korban. Dan semoga diketahui penyebab kebakaran itu apa, apakah korsleting atau apa," ujar Soni.

Kapal Zahro Express yang berisi ratusan penumpang itu sedianya akan berlabuh di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. Para penumpang adalah wisatawan yang ingin berlibur pada awal tahun 2017 ini.

Namun, dalam perjalanan ke Pulau Tidung, kapal terbakar saat posisinya sedang di tengah laut. Mereka sudah dievakuasi ke kapal lain dan dibawa ke daratan.

Sementara itu, petugas di lokasi masih mencari tahu lebih lanjut apa penyebab kapal itu terbakar.

Berdasarkan data yang dilansir Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terdapat 23 orang korban meninggal dunia.

Selain itu, ada belasan penumpang lain yang masih hilang, luka-luka, dan selamat pulang ke kediaman masing-masing.

Kompas TV Inilah Nama Para Korban Kapal Terbakar

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Megapolitan
Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Megapolitan
Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com