Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panwaslu: Kampanye Ahok di Semper Barat Tak Berizin

Kompas.com - 04/01/2017, 17:30 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Panwaslu Jakarta Utara Ahmad Halim mengatakan, kampanye calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada Senin (2/1/2017) di Jalan Tipar Timur, Semper Barat, Jakarta Utara, tidak berizin atau tidak diberitahukan kepada Polda Metro Jaya, Bawaslu DKI Jakarta, dan KPU DKI Jakarta.

"Yang di Semper Barat, pas di-cross check memang enggak terdaftar," ujar Halim kepada Kompas.com di Kantor Bawaslu DKI, Sunter Agung, Jakarta Utara, Rabu (4/1/2017).

Halim menuturkan, setiap kegiatan kampanye, setiap tim pasangan cagub-cawagub akan melaporkan ke Polda Metro, Bawaslu, dan KPU.

Bawaslu kemudian akan mengirimkan jadwal kampanye Panwaslu Kota dan diteruskan ke Panwas kecamatan. Pada Senin itu, Panwaslu tidak menemukan jadwal kampanye Ahok yang mendapat teriakan penolakan dari sekelompok orang.

Halim menyatakan kegiatan tersebut sebagai pelanggaran administrasi.

"Sifatnya rekomendasi dari Panwascam merekomendasikan ke PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) untuk menegur tim kampanye yang ada di tingkat kecamatannya. Penindakannya cuma itu, sifatnya rekomendasi. Pelanggaran administrasi aja," kata dia.

Anggota Panwaslu Jakarta Utara Desinta mengatakan, surat rekomendasi terkait pelanggaran administrasi tersebut telah selesai. Surat itu akan diteruskan ke PPK agar PPK memberikan teguran kepada tim kampanye Ahok.

"Sudah dibuat suratnya, tinggal nunggu penanganan pelanggaran aja. Abis itu bagian penanganan pelanggaran yang meneruskan," ucap Desinta. (Baca: "Tumben Pak Ahok Mau Masuk ke Daerah Kita...")

Menurut Desinta yang mengawasi langsung kampanye Ahok di Semper Barat, alasan petugas kampanye di sana tidak memberitahukan kepada polisi, Bawaslu, dan KPU karena takut akan adanya penghadangan saat kampanye.

"Katanya gini, 'kalau saya lapor ke KPU, tahu-tahu udah pada tahu nih, ada penghadangan'. Saya bilang, 'Mbak, justru kalau Mbak lapor, ada yang menghadang, kami bisa membela kalau kegiatan mbak itu resmi, ada izinnya'," tutur Desinta.

Pada Senin itu, Ahok tengah berkeliling dan menyapa warga di Semper Bart. Dia sudah berkampanye selama sekitar 60 menit. Tiba-tiba dari gang lain sekelompok orang datang dan berteriak menolak kedatangan Ahok.

"Tolak tolak tolak tolak si Ahok.. Tolak si Ahok sekarang juga.. Tolak kedatangan penista agama," seru mereka sambil mengepalkan tangan dan berjalan menuju jalan yang ditelusuri Ahok, Senin (2/1/2017). (Baca: Sekelompok Orang Tolak Kedatangan Ahok di Semper Barat)

Kompas TV Ahok Janji Benahi Drainase di Kampung Kandang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gerindra Bakal Pertimbangkan Marshel Widianto Maju Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Bakal Pertimbangkan Marshel Widianto Maju Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Megapolitan
Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Megapolitan
Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Megapolitan
Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Megapolitan
Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Megapolitan
Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com