Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Novel Laporkan Ahok ke Polisi karena Ejekan "Fitsa Hats"

Kompas.com - 05/01/2017, 21:26 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Novel Chaidir Hasan resmi melaporkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok atas pernyataan Ahok yang menyebut Novel malu pernah bekerja di "Fitsa Hats". Laporan Novel diterima polisi dengan Nomor LP/55/I/2017/PMJ/ Dit Reskrimsus.

"Jadi alasan apa Ahok, itu timbul kebencian yang luar biasa tanpa data, yang bukan haknya dikomentarin, akhirnya kena (dia) sekarang," kata Novel di Mapolda Metro Jaya, Kamis (5/1/2017).

Novel menyatakan bahwa ia tidak malu sama sekali soal bekerja di Pizza Hut seperti yang dikira Ahok. Novel mengatakan, Ahok seharusnya tidak perlu membawa riwayat hidupnya dan berfokus pada kesaksiannya soal penodaan agama.

"Itu yang mestinya dijawab, bukan urusan pribadi saya dibawa-bawa, akhirnya salah semua, dan itu fitnah saya malu katanya, saya enggak malu, kalau saya malu, saya tutup," ujar Novel.

Novel pun menjelaskan bagaimana berita acara pemeriksaan (BAP) itu bisa tertulis "Fitsa Hats" dan bukan Pizza Hut. Novel mengatakan, BAP tersebut diketik oleh penyidik.

BAP sebanyak enam halaman itu sudah diperiksanya dengan seksama, dikoreksi, tetapi satu ejaan itu luput dan baru diketahui saat dibacakan di persidangan.

"Padahal, itu yang ketik kan polisi, saya ditanya tinggal jawab. Yang memang kebenaran yang ketik ini AKBP Tarmadi sudah sangat senior ya, dia mendekati masa pensiun yang enggak paham tulisan Pizza Hut itu bagaimana, pokoknya di bunyinya begitu," ujar Novel.

Ia mengatakan, BAP itu didapatkannya dari jaksa pada malam hari sekitar pukul 23.00 WIB melalui e-mail. Novel hanya sempat mencetaknya, tetapi tidak membacanya lagi dan langsung tertidur. (Baca: Ahok Sindir Novel soal Kerja di "Pizza Hut", tetapi Ditulis "Fitsa Hats")

Akibat ucapan Ahok yang mempermasalahkan ejaan itu, yang kemudian viral, nama Novel merasa "dirusak".

"Di-bully banyak macam-macam. Meme salah satunya. Ini penghinaan terhadap ulama," katanya.

Kompas TV "Fitsa Hats" Ramai Diperbincangkan di Media Sosial
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com