Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Sosok Penggagas Acara "Flash Mob" untuk Ahok-Djarot di Citos

Kompas.com - 08/01/2017, 21:41 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Para pendukung pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat membuat acara flash mob di Mal Citos, Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (8/1/2017).

Penggagasnya ialah aktor Raden Mas Haryo Heroe Syswanto Ns Soerio Soebagio atau lebih dikenal dengan nama Sys NS.

Saat ditemui di sela acara, Sys NS menyatakan, ide acara itu muncul sekitar empat hari lalu, 4 Januari 2017. Mulanya, ia hanya mengajak beberapa kalangan undangan. Namun, ia tak menyangka undangan tersebut tersebar di media sosial sehingga yang berpartisipasi menjadi banyak.

"Saya sebelumnya pengin cuma beberapa orang, 300-400 orang. Tapi tersebar di media sosial, jadinya udah pada tau semua," kata Sys NS, yang juga bertindak selaku koordinator acara, kepada awak media, Minggu malam.

Kegiatan ini, menurut dia, hanya untuk membuat semacam iklan bagi Ahok-Djarot yang nantinya akan disebar di media sosial.

Tidak ada alasan khusus mengapa dirinya memilih tempat di Mal Citos. Peserta yang dilibatkan, lanjut dia, ialah artis, sejumlah klub, peserta tari, dan lainnya. Namun, Ahok-Djarot memang tidak diundang pada acara ini.

"Karena bukan kampanye, bukan buat kampanye (tapi di) medsos," ujar Sys NS.

Soal dana untuk membuat acara ini, ia mengaku hasil patungan dengan rekan-rekannya.

"Biaya dari saya dan teman-teman saya aja. Recehan, mahalnya apa, mahalnya cuma makan," ujarnya.

Acara tersebut berakhir sekitar pukul 21.00. Acara ini dikawal cukup ketat kepolisian. Selesai acara, pendukung Ahok-Djarot membubarkan diri dengan tertib.

Kompas TV Artis dan Ahok-Djarot Lakukan "Mannequin Challenge"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com