Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desain Kereta MRT "Jangkrik" Diubah, Biaya Produksi Bertambah Jadi Rp 64 Miliar

Kompas.com - 18/01/2017, 11:31 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Keinginan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono agar bentuk kepala kereta untuk layanan mass rapid transit (MRT) Jakarta diubah diperkirakan akan menyebabkan adanya pembengkakan biaya. Nilainya bahkan mencapai Rp 64 miliar.

Dari data PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta yang diperoleh Kompas.com, disebutkan bahwa perubahan akan terjadi pada konfigurasi peralatan dalam kabin masinis. Selain itu, hal tersebut menyebabkan pintu masinis dan pintu penumpang pertama akan dihilangkan.

"Penambahan biaya produksi, perkiraan Rp 64 miliar untuk perubahan total," tulis informasi dalam data tersebut.

Dalam rancangan terbaru, bagian depan kereta tidak akan lagi datar, tetapi akan ada lengkungan yang menyebabkan bagian depan kereta bertambah maju sekitar 75 milimeter.

Data PT MRT Jakarta menyebutkan, adanya lengkungan ini bertujuan agar kereta terlihat lebih modern, dinamis, dan menarik.

"(Selain tentunya) juga dapat meningkatkan rasa kebanggaan masyarakat Jakarta atas kereta MRT Jakarta yang pertama ini," tulis data tersebut.

Alsadad Rudi/Kompas.com Data PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta mengenai rencana perubahan bentuk kepala kereta sesuai keinginan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono.
Masih dalam data yang sama, juga dicantumkan estimasi biaya perubahan senilai 156.000.000 yen atau setara Rp 17,8 miliar yang akan di-review lebih lanjut dengan substansi dan penjabaran yang lebih rinci.

Saat dikonfirmasi, Direktur Keuangan PT MRT Jakarta Tuhiyat menyatakan estimasi biaya tersebut merupakan hasil penghitungan dari pihak kontraktor yang ada di Jepang.

"Mengenai info besaran biaya itu bukan dari perhitungan kami dan belum ada keputusan untuk melakukan perubahan total atas mock up kereta," kata Tuhiyat kepada Kompas.com, Rabu (18/1/2017).

(Baca: Pemprov DKI Kirim Tim ke Jepang untuk Desain Ulang Lokomotif MRT yang Mirip "Jangkrik")

Seperti diberitakan, Sumarsono belum lama ini mempermasalahkan desain kereta yang nantinya akan digunakan untuk layanan MRT Jakarta. Menurut dia, desain MRT itu lebih mirip kepala jangkrik.

Karena itu, Soni, sapaan Sumarsono, menyatakan akan memanggil perusahaan pembuat kereta untuk membicarakan perubahan desain. Kereta untuk layanan MRT Jakarta diketahui diproduksi oleh perusahaan asal Jepang, yakni Sumitomo Corporation.

Sebelum adanya keinginan perubahan desain, besaran nilai kontrak untuk paket pengadaan kereta adalah sebesar 10,9 miliar yen, atau setara Rp 145 miliar. Nantinya Sumitomo akan mendatangkan 16 rangkaian kereta dari Jepang. Satu rangkaian kereta terdiri dari enam kereta. (Baca: Melihat Spesifikasi Kereta MRT "Jangkrik" yang Dipersoalkan Sumarsono)

Kompas TV Kemajuan Pembangunan Konstruksi MRT Tahap 1
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com