Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlalu Lama Bertanya, Sylvi Ditegur Moderator Debat

Kompas.com - 27/01/2017, 22:16 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan satu, Sylviana Murni, ditegur moderator debat, Tina Talisa, karena melewati batas waktu yang ditentukan saat bertanya kepada pasangan cagub-cawagub nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Sebelum bertanya kepada Anies-Sandi, Sylvi terlebih dahulu menjelaskan hasil survei yang menyatakan bahwa 98 persen warga tidak dilibatkan dalam pembuatan produk hukum.

Dia juga menjelaskan beberapa produk hukum tersebut. Sebelum Sylvi selesai menyampaikan pertanyaannya, waktu telah habis.

Sylvi kemudian mencoba menyampaikan pertanyaannya. Namun, Tina langsung menegur. Penonton yang hadir terdengar riuh.

"Sekali lagi, paslon satu, silakan kembali ke tempat, waktunya tidak bisa ditambah," ujar Tina kepada Sylvi.

(Baca juga: Ketika Sandiaga Bertanya ke Sylvi untuk Membandingkan Kinerja Ahok)

Anies kemudian mempertanyakan pertanyaan yang dimaksud Sylvi. Namun, dia menyebut mengerti maksud Sylvi.

"Jadi pertanyaannya? Penjelasannya panjang, pertanyaannya enggak keluar, tetapi saya tahu maksudnya," kata Anies.

Ia kemudian menjelaskan bahwa warga harus dilibatkan, baik dalam pembuatan produk hukum maupun pengambilan kebijakan.

Sebabnya, warga merupakan pemilik Jakarta. Pemimpin harus berinteraksi dengan warganya.

"Di dalam penyusunan-penyusunan itu harus secara sistematis agar tiap RT, RW, kelurahan, ada mekanisme rembuk. Ada banyak kepentingan, karena itu semua perlu rembuk," ucap Anies.

Ada dua komponen yang diperlukan untuk rembuk, lanjut Anies, yakni fasilitator yang memfasilitasi pertemuan dan pakar di bidangnya masing-masing untuk memberikan contoh.

Hal itulah yang akan dilakukan Anies jika terpilih pada Pilkada DKI Jakarta 2017. "Warga terlibat, ada fasilitator, ada yang memberi contoh," kata dia.

Pasangan Sylvi, cagub nomor pemilihan satu, Agus Harimurti Yudhoyono, kemudian menanggapi pernyataan Anies dengan menjelaskan program pemberdayaan komunitas RT/RW yang akan dia jalankan.

Menurut Agus, selama ini warga tidak dilibatkan dalam pembangunan Jakarta.

"Sejatinya mereka (warga) adalah subyek. Dengan pemberdayaan komunitas RT/RW, melibatkan mereka secara aktif, mereka yang tahu lingkungannya. Itulah mengapa kami ingin menghadirkan paradigma pembangunan yang partisipatif," tutur Agus.

(Baca juga: Kelas Menengah Jakarta Banyak yang Belum Dukung Agus-Sylvi)

Senada dengan Agus, Anies menyatakan bahwa pelibatan warga tidak dilakukan di Jakarta. Anies ingin pemerintah berkolaborasi dengan masyarakat dan semua pihak untuk membangun Jakarta.

"Otoritas ada di gubernur, tetapi prosesnya melalui institusi, dengan prosedur yang jelas dan teratur," kata Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com