Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agus: Saya Berpengalaman Memimpin Organisasi Penuh Risiko

Kompas.com - 28/01/2017, 07:05 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Calon gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono, menyebut tidak bermaksud menerapkan sistem militer dalam birokrasi. Dalam debat kedua cagub-cawagub DKI, Agus sempat mengungkapkan pengalamannya di militer dalam komitmennya mereformasi birokrasi.

"Oh bukan (menganut sistem militer di birokrasi). Saya tidak bilang menganut sistem militer, tapi saya memiliki pengalaman memimpin dalam organisasi yang penuh dengan risiko. Artinya, saya biasa untuk berhadapan dengan sistem yang harus teruji, harus dibangun setiap saat," kata Agus, usai debat di Gedung Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (27/1/2017) malam.

(Baca: Agus Banggakan Pengalamannya di Militer dalam Upaya Mereformasi Birokrasi)

Agus berpendapat bekal pengalamannya di dunia militer dapat membangun birokrasi yang memiliki kemampuan, transparan, akuntabel dan responsif terhadap berbagai kebutuhan di lapangan termasuk adaptif terhadap perubahan.

"Ditambah lagi tentu pengalaman Mpok Sylvi di birokrasi DKI. Semua akan kami ramu untuk kami hadirkan sebagai formula yang baik, mereformasi birokrasi dan meningkatkan pelayanan publik di Jakarta," ujar Agus.

Dalam debat tersebut, Agus mengungkapkan pengalamannya di militer terkait komitmen mereformasi birokrasi. Karena menurut Agus, sistem meritokrasi sangat berjalan efektif di lembaga kemiliteran.

"Alhamdulillah saya memiliki bekal kepemimpinan di militer di mana ini adalah organisasi yang paling efektif di berbagai negara di dunia. Mengapa? Karena kami benar-benar memberlakukan sistem berdasarkan merit sistem dan juga kami ingin mengukur segala sesuatunya, menguji segala sesuatunya ada reward and punishment, ada insentif dan disinsentif," kata Agus.

(Baca: Agus Sebut Rapor Jakarta Merah, Benarkah?)

Kompas TV Berdialog Dengan Warga, AHY Sampaikan Program Kerja
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com