Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Warga Pilih Agus, Ahok, atau Anies Menurut Survei LKPI

Kompas.com - 02/02/2017, 16:00 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei Lembaga Konsultan Politik Indonesia (LKPI) menunjukkan bahwa cagub-cawagub DKI Jakarta nomor pemilihan satu, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, dipilih karena tegas.

Direktur Riset LKPI Tatak Ujiyati mengatakan, dari 26,8 persen responden pemilih Agus-Sylvi, 27,6 persen di antaranya memilih mereka karena tegas.

"Pemilih Agus-Sylvi kebanyakan memilih karena alasan kesan sikap tegas, kemudian visi, misi, program, dan karena sikap yang merakyat," ujar Tatak saat merilis hasil survei di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (2/2/2017).

Pemilih yang memilih Agus-Sylvi karena visi, misi, dan program kerja yang ditawarkan sebanyak 19,7 persen, sementara yang memilih karena menilai Agus-Sylvi merakyat ada 11,8 persen. Sisanya, mereka memilih Agus-Sylvi dengan alasan yang beragam.

Kemudian, cagub-cawagub nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, dipilih karena keduanya berpengalaman memimpin Jakarta. Dari 25,8 persen pemilih Ahok-Djarot, 61,8 persen di antaranya memilih karena melihat pengalaman.

"Mayoritas mereka yang memilih pasangan Ahok-Djarot karena alasan pengalamannya," kata dia. (Baca: Beda Hasil Elektabilitas Cagub-Cawagub DKI dari Dua Lembaga Survei)

Sementara itu, ada 9,8 persen pemilih Ahok-Djarot yang memilih karena visi, misi, dan program mereka. Ada pula yang memilih Ahok-Djarot karena tegas (9,8 persen). Sisanya, mereka memilih dengan alasan beragam.

Adapun pemilih pasangan nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, dipilih dengan alasan yang beragam. Dari 26,2 persen pemilih mereka, 18 persen di antaranya memilih karena visi, misi, dan program mereka. Kemudian, 16,4 persen memilih karena alasan agamanya, 15,6 persen karena kepintaran, 13,9 persen karena wawasan, dan sisanya memilih karena alasan lainnya.

Survei LKPI ini dilakukan pada 13-26 Januari 2017 dengan wawancara tatap muka terhadap 600 responden di lima kota di Jakarta. Dengan jumlah responden tersebut, pemilih di Kabupaten Kepulauan Seribu tidak terwakili dalam sampel karena jumlah pemilihnya terlalu kecil.

Metode penelitian yang digunakan yakni multistage random sampling dengan margin of error lebih kurang 3,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei ini dibiayai menggunakan dana internal LKPI.

Kompas TV Siapa Yang Membiayai Survei LSI?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com