Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Pemprov DKI Ajak Warga Tinggalkan Kendaraan Pribadi

Kompas.com - 14/02/2017, 10:37 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemprov DKI Jakarta menerapkan standar operasional prosedur (SOP) terhadap bus transjakarta versi vintage atau bus transjakarta lawas. Saat ini, ada 12 unit bus vintage yang telah didatangkan dan siap beroperasi di koridor I, IV, VI, dan IX.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjelaskan, Pemprov DKI melalui PT Transjakarta akan menambah bus transjakarta vintage ramah penyandang disabilitas.

Bus yang akan didatangkan berjenis lower decker yang bisa dimiringkan agar penyandang disabilitas dengan mudah mengakses bus transjakarta.

Pemprov DKI juga akan mewajibkan semua bus transjakarta vintage yang baru menggunakan sistem otomatis agar guncangan saat melaju bisa diredam. Begitu juga dengan shockbreaker yang harus menggunakan sistem suspensi udara.

"Kalau kamu pakai kopling kan guncangan kencang. Jadi, semua mesti otomatis," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (14/2/2017).

Pemprov DKI juga menargetkan semua tempat duduk dilengkapi dengan sofa, bukan lagi tempat duduk seperti yang ditemui di bus transjakarta reguler. Begitu juga dengan ruang kaki harus disesuaikan dengan penumpang yang bertubuh tinggi.

Sebuah tombol darurat wajib diletakkan di sebelah kanan sopir. 

Ahok berharap semua perubahan itu dapat menarik warga untuk menggunakan transportasi massal, dalam hal ini bus transjakarta.

"Kami usahakan semua pilih sofa supaya duduknya lebih empuk. Nah, ini semua akan membuat semua orang ingin naik bus. Nah, saya mau begitu saya duduk, kaki saya enggak mentok, itu baru ukuran untuk orang nyaman," ujar Ahok.

"Saya harap dengan bus yang bagus ini orang berpikir tidak beli mobil. Kalau (mau) pakai mobil, dia sewa akhir pekan atau cuma telepon (taksi) online. Saya ketemu orang-orang dari perumahan banyak naik bus. Nah, ini kami mau lakukan," kata Ahok.

Ahok bersama Dirut PT Transjakarta Budi Kaliwono sempat menaiki bus transjakarta vintage dari Halte Pluit di Jakarta Utara menuju Balai Kota pada Selasa pagi tadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com