Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekapitulasi Suara di Jakarta Timur Jadi Perhatian KPU RI

Kompas.com - 24/02/2017, 19:08 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Para komisioner KPU RI tampak hadir pada hari kedua rekapitulasi suara Pilkada DKI Jakarta 2017 di tingkat Kota Jakarta Timur, Jumat (24/2/2017) sore. Mereka yang hadir yakni Ketua KPU RI Juri Ardiantoro, Komisioner KPU RI Hadar Nafis Gumay, Ida Budiati, dan Arief Budiman.

Proses rekapitulasi di Jakarta Timur yang berlangsung dua hari menjadi perhatian KPU RI. Sebab, rekapitulasi di kabupaten/kota lain selesai hanya dalam waktu satu hari.

"Mendengar dari proses ini yang baru selesai dari kemarin, itu menunjukkan sebetulnya memang ada hal-hal yang harus diperhatikan," kata Hadar seusai menghadiri rapat pleno di Hotel Maxone Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur.

Hadar mengatakan, dia mendengarkan catatan-catatan yang disampaikan para saksi dari ketiga pasangan calon dalam rapat pleno tersebut. Hal yang disampaikan saksi menjadi catatan yang akan disampaikan kepada KPU DKI Jakarta untuk perbaikan penyelenggaraan pemilu.

Menurut Hadar, catatan-catatan yang disampaikan saksi di Jakarta Timur juga menjadi catatan saksi-saksi di wilayah lainnya.

"Itu sesuatu yang harus kami sebagai penyelenggara menerimanya. Apa yang harus diperbaiki, apa yang harus diperhatikan, mengenai petugas di tingkat bawah yang harus betul-betul siap, tentu kami akan laksanakan," kata dia.

Hadar mengatakan, KPU akan mengganti kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) yang secara prinsip melakukan kekeliruan pada putaran pertama. KPU akan merekrut KPPS baru dan melatihnya dengan lebih ketat melalui bimbingan teknis (bimtek) jika putaran kedua Pilkada DKI Jakarta dilangsungkan.

Menurut Hadar, bimtek yang ideal yakni yang berlangsung dalam kelas-kelas kecil. Pelaksanaan bimtek dengan kelas besar dan jumlah peserta yang terlalu banyak harus diganti.

"Kami betul-betul harus kelas kecil, memberi ruang mereka (KPPS) mencoba langsung pelaksanaan proses pemungutan dan penghitungan suara itu," kata Hadar.

Selain itu, pelaksanaan bimtek juga harus berlangsung dua arah. KPPS harus diberikan ruang untuk bertanya guna memahami hal-hal terkait pemungutan dan penghitungan suara.

"Model-model bimtek kelas besar, mendengarkan satu arahan saja, saya kira itu harus kami tinggalkan. Jadi betul-betul kelompok-kelompok kecil dan mencobanya langsung," kta dia.

Rekapitulasi penghitungan suara pada Pilkada DKI Jakarta 2017 di tingkat Kota Jakarta Timur telah rampung pada Jumat sore. Hasilnya, pasangan cagub-cawagub nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, unggul dibandingkan dua pasangan lainnya dengan perolehan 665.902 suara.

Pasangan cagub-cawagub nomor pemilihan dua Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat menempati urutan kedua dengan mengantongi 618.880 suara.

Sementara pasangan calon nomor pemilihan satu, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, berada di urutan ketiga dengan perolehan 309.708 suara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com