JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berharap, kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud ke Indonesia mampu meningkatkan kerja sama antara Indonesia dan Arab Saudi.
Raja Salman akan berada di Indonesia pada tanggal 1 hingga 9 Maret 2017. Djarot mengatakan, salah satu kerja sama itu bisa berbentuk penambahan kuota haji.
(Baca juga: Ahok Harap Kunjungan Raja Salman Dapat Tingkatkan Kuota Haji)
Sejak 2013, kuota jemaah haji Indonesia dan negara lainnya mengalami penurunan 20 persen karena perluasan fasilitas di Masjidil Haram, Mekkah.
Namun, pada 2017, Arab Saudi telah memutuskan untuk mengembalikan kuota normal haji bagi Indonesia dari 168.800 orang menjadi 221.000.
"Berharap meningkatkan kerja sama Indonesia-Arab Saudi, (salah satunya) kuota haji ya," ujar Djarot di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (27/2/2017).
Di samping itu, Djarot berharap agar pertemuan Pemerintah RI dengan Raja Saudi itu mampu meningkatkan investasi Saudi di Jakarta.
Selama ini, hubungan bilateral yang terjalin antara Indonesia dan Arab Saudi lebih banyak pada sektor keagamaan, pendidikan, dan sosial.
Sementara itu, kerja sama di sektor ekonomi tidak terlalu besar. Salah satu badan usaha milik negara (BUMN), yakni PT Pertamina (Persero), sedang mencari mitra bisnis untuk Project Expose (penawaran proyek) Grass Root Refinery (GRR) Bontang yang dilakukan pada 28 Februari 2017. "Dan juga untuk (peningkatan) investasi ya," ujar Djarot.
(Baca juga: Kunjungan Raja Salman Disebut Pertanda Membaiknya Hubungan RI-Saudi)
Dalam Kunjungan kenegaraannya, Raja Salman akan membawa 1.500 orang, sepuluh menteri, dan 25 pangeran.
Beberapa hal yang akan dibahas dalam rangkaian kunjungan Raja Salman di antaranya penambahan kuota jemaah haji, peningkatan wisatawan Timur Tengah ke Indonesia, hingga perlindungan warga negara Indonesia yang bermukim di Arab Saudi.