Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga: Kami Harus Bekerja Lebih Keras untuk Putaran Kedua

Kompas.com - 27/02/2017, 17:53 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, mengaku puas dengan perolehan suaranya pada putaran pertama Pilkada DKI Jakarta 2017. Sandiaga lalu mengungkapkan ingin bekerja lebih optimal untuk memenangkan putaran kedua.

"Tapi tentunya kami harus bekerja lebih keras lagi untuk putaran kedua," kata Sandiaga, saat ditemui usai acara deklarasi dukungan dari DPD PAN Jakarta Timur, di Cipayung, Jakarta Timur, Senin (27/2/2017).

Setelah melewati putaran pertama, kata Sandiaga, dia dan Anies Baswedan akan berusaha mematahkan isu negatif yang dimunculkan pihak tertentu untuk menjatuhkan pihaknya.

Sandiaga lalu menyebut adanya isu yang beredar di masyarakat bahwa dia dan Anies akan menghentikan sejumlah program yang saat ini sudah berjalan jika nanti memenangkan pilkada.

"Kami bisa memberikan sebuah informasi yang betul-betul massif ke akar rumput, warga masyarakat bahwa jangan khawatir, program-program yang selama ini berjalan bagus akan kami lanjutkan. Dan kami menghadirkan program OK OCE untuk menciptakan lapangan kerja," ujar Sandiaga.

Selain itu, memastikan pilkada putaran kedua ini berjalan jujur dan adil.

"Itu tugas kami bersama relawan," ucap Sandiaga.

KPU DKI telah merampungkan proses rekapitulasi penghitungan suara tingkat provinsi Pilkada DKI Jakarta 2017, Minggu (26/2/2017). Berdasarkan rekapitulasi, paslon nomor pemilihan satu, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, memeroleh 937.955 suara atau sekitar 17,05 persen, paslon nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, memeroleh 2.364.577 suara atau 42,99 persen, dan paslon nomor pemilihan tiga Anies Baswedan-Sandiaga memeroleh 2.197.333 suara atau 39,95 persen.

Total suara sah tiga paslon tersebut sebesar 5.499.865 suara, sedangkan suara tidak sah sebesar 64.448 suara.

Adapun total pengguna hak pilih pada Pilkada DKI Jakarta 2017 sebesar 5.564.313 suara atau sekitar 75,75 persen. Hasil rekapitulasi penghitungan itu disetujui oleh ketiga tim pemenangan paslon.

Kompas TV Meski tidak dalam masa kampanye, Cawagub DKI Jakarta 2017 Sandiaga Uno bersilaturahim dengan sejumlah warga di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Dalam temu warga, dirinya mengimbau masyarakat agar dapat menjaga toleransi umat beragama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com