Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Anies-Sandi Ingin Jadikan Mantan Gubernur sebagai Penasihat

Kompas.com - 06/03/2017, 21:49 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com -
Pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, berencana menjadikan para mantan gubernur sebagai penasihat.

Hal itu akan akan dilakukan jika keduanya terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI periode 2017-2022.

Ditemui usai berkunjung ke rumah Sutiyoso, Gubernur DKI periode 1997-2007, Senin (6/3/2017), Anies dan Sandi menjelaskan alasan keduanya terkait rencana tersebut.

Menurut Anies, nasihat dan pengalaman para mantan gubernur diperlukan sebagai panduan ketika nantinya memerintah.

"Pengalaman itu sesuatu yang penting sekali dalam konteks memimpin Jakarta. Sehingga kami tidak mengulangi masalah yang sama. Bahkan kami bisa mengambil manfaat dan hikmah dari problem di masa lalu," kata Anies.

Sementara itu, Sandi mengatakan menjadikan para mantan gubernur sebagai penasihat juga merupakan upaya menghormati orang yang lebih tua.

"Kami harus memulai membuat tradisi yang lebih baik. Jadi Insya Allah kalau kami terpilih, kami akan punya hubungan baik dengan Pak Basuki (gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama) dan pemikiran-pemikiran Pak Basuki menjadi yang sangat relevan karena dia yang sebelumnya memerintah," ujar Sandi.

(Baca: Jika Terpilih, Anies-Sandi Ingin Jadikan Ahok Penasihat)

Selain Sutiyoso, Sandi menyebut dia ingin bisa bertemu dengan Fauzi Bowo, gubernur DKI periode 2007-2012. Namun, sampai saat ini Fauzi masih menjalankan tugas sebagai Duta Besar RI untuk Jerman.

"Saya sebenarnya punya hubungan kerabat dengan Bang Foke. Beliau paman saya. Tapi sekarang kan dia lagi di Berlin. Susah sekali menghubungi beliau," kata Sandi.

Kompas TV Melalui rapat pleno yang di gelar Sabtu malam (5/3), Komisi Pemilihan Umum provinsi DKI Jakarta menetapkan, 2 pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, berhak mengikuti putaran kedua pilkada DKI Jakarta. Apa saja hasil dari rapat pleno tersebut? Kita bahas bersama Komisioner KPU DKI Jakarta, Dahlia Umar dan pengamat komunikasi politik, Lely Arianie.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com