Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPAI Ingatkan Pentingnya Rehabilitasi Korban Pedofilia

Kompas.com - 21/03/2017, 19:50 WIB
David Oliver Purba

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Asrorun Ni'am Sholeh mengatakan, ada kemungkinan anak korban pedofilia atau pelecehan seksual bisa berbalik menjadi pelaku kejahatan tersebut di kemudian hari.

Asrorun mengatakan, hal itu bisa saja terjadi jika anak yang menjadi korban tidak mendapat rehabilitasi psikis atas kejadian yang menimpanya.

"Dalam teori umum ketika orang menjadi korban pedofilia, jika tidak mendapatkan penanganan secara memadai maka akan menganggu perkembangan psikis anak dan bisa melakukan kecenderungan untuk melakukan tindakan sejenis kepada anak yang lain," ujar Asrorun, di Kantor KPAI, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (21/3/2017).

(baca: Cegah Pedofilia, Orang Tua Diimbau Awasi Anak Buka Media Sosial)

Pernyataan Asrorun disampaikan guna menanggapi korban pedofilia yang terungkap di grup Facebook "Official Loli Candy's Group".

Grup itu memuat konten pelecehan seksual dan pencabulan terhadap anak-anak. Untuk itu, KPAI meminta Kementerian Sosial dan instansi lain yang terkait untuk bekerja sama merehabilitasi anak-anak korban pedofilia.

KPAI juga meminta kepolisian mengidentifikasi anak-anak korban pelecehan seksual dalam akun tersebut. Asrorun menilai tidak mudah mengidentifikasi korban yang berjumlah ribuan orang tersebut.

(baca: Korban Pedofilia Grup Facebook "Official Candy's Groups" Capai Ribuan)

Namun, kata dia, pihak kepolisian bisa mengidentifikasi korban dengan menggunakan skala prioritas atau terhadap korban yang mengalami pelecehan seksual secara fisik.

"Makanya KPAI mendorong dari awal identifikasi terhadap korban dengan memberikan gradasi. Apakah dia sudah sampai jadi korban kejahatan seksual atau difoto dengan sadar atau tidak," ujar Asrorun.

"Makanya verifikasi menjadi sangat penting guna menentukan prioritas penanganan sekian banyak korban," ujar Asrorun.

Kompas TV Ada 25 Anak di Karawang Jadi Korban Pedofilia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com