Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua KPU DKI: Saya Tak Punya Relasi Personal dengan Pak Anies

Kompas.com - 30/03/2017, 12:08 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno menyatakan, dirinya tidak memiliki relasi personal atau kedekatan khusus dengan calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Sumarno mengatakan hal itu dalam sidang kode etik yang digelar Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) di Gedung Nusantara IV, Kompleks DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, Kamis (30/3/2017).

"Sebelum Pilkada, secara pribadi saya tidak memiliki relasi personal dan tidak pernah berkomunikasi, apalagi memiliki kedekatan khusus dengan Pak Anies," kata Sumarno dalam persidangan.

Sumarno dilaporkan ke DKPP karena bertemu dengan Anies saat pemungutan suara ulang (PSU) di TPS 29 Kalibata, Jakarta Selatan, pada 19 Februari 2017. Ada dua pihak yang melaporkan Sumarno atas pertemuan tersebut, yakni Relawan Perkumpulan Cinta Ahok dan Forum Alumni HMI Lintas Generasi.

Baca: Ketua KPU DKI Hadapi Dua Laporan di DKPP

Pelapor menilai pertemuan Sumarno dengan Anies dikhawatirkan akan memengaruhi netralitas dan independensi Sumarno sebagai penyelenggara pemilu.

Sumarno menyatakan, pertemuan tersebut hanya kebetulan karena dia tengah mengecek jalannya PSU dan Anies juga datang ke TPS tersebut.

Ia menjelaskan, sebelum pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2017, dia tidak mengenal dan mengetahui Anies secara pribadi. Dia hanya mengenal Anies sebagai salah satu orang yang kiprahnya sering diberitakan media massa.

Sebelum Pilkada, Sumarno mengaku pernah bertemu dan bersalaman dengan Anies dalam sebuah acara diskusi. Saat itu, Sumarno berperan sebagai moderator, sementara Anies menjadi salah satu pembicara dalam acara tersebut.

"Perkenalan terjadi setelah beliau mendaftar dan ditetapkan sebagai calon gubernur. Itu pun sebatas perkenalan resmi KPU DKI," kata dia.

Pertemuan Sumarno dan Anies pun hanya terjadi dalam acara-acara resmi KPU DKI Jakarta, sama seperti pertemuan Sumarno dengan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta yang lainnya.

"Perkenalan pribadi baik historis, sosiologis, tidak pernah terjadi," kata Sumarno.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com